Oleh: Mohamad Rian Ari Sandi
sumber gambar: http://1.bp.blogspot.com/-Gkfqgsn4xZI/UzG3o6rf7NI/AAAAAAAAAi8/AWyFCh5pX7I/s1600/agent-of-change.png
Tidak
terasa hampir tiga tahun sudah kita –mahasiswa angkatan 2011—belajar dan
berorganisasi di Universitas Pendidikan Indonesia. Kini di penghujung semester
6 kita diharuskan bersiap melaksanakan Kuliah Kerja Nyata atau familiar
disingkat KKN. KKN sendiri merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus
diikuti oleh seluruh mahasiswa UPI dengan bobot sebanyak dua SKS.
Walaupun bobotnya hanya dua sks,
persiapan KKN ternyata menyedot antusiasme dan kehebohan yang sangat besar
diantara para mahasiswa. Salah satu contohnya adalah saat log in penentuan lokasi yang akan menjadi tempat KKN para
mahasiswa. Hampir semua mahasiswa stand
by di depan layar laptop/pc/smartphone masing-masing untuk menanti
detik-detik login pemilihan lokasi KKN dibuka. Karena sistem penentuan
lokasinya yang menganut paham “siapa cepat dia dapat” membuat mahasiswa harus
siaga I jika ingin mendapatkan lokasi yang diinginkan. Selain itu di media
sosial pun ramai yang menulis status dengan
topik KKN baik itu sebelum dan sesudah melakukan log in pemilihan lokasi.
Berbagai perasaan mahasiswa diungkapkan, dari mulai saat harap-harap
cemas menanti waktu pemilihan lokasi, kekesalan karena sulit untuk melakukan log in, kegembiraan karena mendapatkan tempat
yang diinginkan, dan juga kekecewaan atau bahkan kesedihan karena harus
mendapatkan kenyataan mendapatkan lokasi yang tidak sesuai dengan harapan.
Penulis sendiri termasuk diantara
mahasiswa yang berhasil –atau juga beruntung—karena mendapati lokasi KKN sesuai
dengan target yakni di Desa Cicalengka Wetan Kecamatan Cicalengka. Di sana
penulis akan berkolaborasi dengan rekan sekelompok dari berbagai jurusan yakni
Kiki (MRL), Facfi (Psikologi), Citra (BK), Hani (Manajemen Perkantoran), Laras
(Seni Tari), Annisa (Pendidikan Bahasa Indonesia), Putri (P.Geografi), Kezia
(PT Agro Industri), Gian (PKO), dan Tegar (PJKR).
Aksi Nyata
Seperti nama mata kuliahnya yaitu
Kuliah Kerja Nyata, di KKN memang mahasiswa diharuskan melakukan aksi nyata
dengan terjun langsung ke masyarakat. Di KKN kita tidak hanya akan mengamalkan
pengalaman belajar selama 3 tahun di bangku perkuliahan, tetapi di KKN kita
juga akan belajar dari pengalaman selama 40 hari “kuliah kehidupan”. Ya, kita
akan belajar banyak di KKN. Di sana kita mendapatkan partner baru dalam
“menuntut ilmu” dari berbagai jurusan. Selain itu kita akan bergabung langsung
dengan masyarakat untuk bersama-sama melakukan iuran ide, gagasan, dan tenaga
dalam rangka pembangunan masyarakat Indonesia.
Bagi penulis, KKN merupakan sebuah
ajang “uji kelayakan diri” apakah ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh
selama tiga tahun di bangku kuliah dan di lingkungan organisasi linear dengan
kesiapan diri bergaul bersama masyarakat. Karena sebagai mahasiswa, insan
dengan julukan agent of change, kita
diharapkan dapat membuat perubahan di masyarakat ke arah yang lebih baik.
Karena sebagai mahasiswa, insan dengan julukan social control, kita diharapkan dapat menghentikan kebobrokan moral
yang terjadi dimana-mana. Karena sebagai mahasiswa, insan dengan julukan moral force, kita diharapkan dapat
menjadi teladan bagi masyarakat dalam bersikap dan berperilaku. Dan karena
sebagai mahasiswa, insan dengan julukan iron
stock, kita sangat diharapkan dapat menjadi calon pemimpin masa depan
dengan kapasitas dan integritas yang mumpuni.
Luruskan niat, bulatkan tekad dan
semangat, selamat ber-KKN kawan-kawan mahasiswa UPI! J