Oleh: Mohamad Rian Ari Sandi
Indonesia raya merdeka-merdeka
tanahku negeriku yang ku cinta
Indonesia raya merdeka-merdeka
hiduplah Indonesia raya
Indonesia raya, lagu saksi bisu
perjuangan bangsa, berkumandang menggetarkan hati para duta bangsa di Tianhe
Indoor Stadium, Guangzhou, Cina, Ahad (11/8). Tidak tanggung-tanggung, lagu
tersebut berkumandang sebanyak dua kali setelah kontingen bulutangkis Indonesia
meraih dua gelar dalam ajang BWF Championsip 2013 melalui nomor ganda putra
atas nama Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan dan nomor ganda campuran atas nama
Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir.
Apa yang dilakukan oleh duta
Indonesia tersebut sangat patut untuk dibanggakan. Mengumandangkan Indonesia
raya di negeri yang dewasa ini menjadi penguasa dunia bulutangkis tentu
bukanlah perkara mudah. Apalagi jika melihat perjuangan pasangan
Tontowi/Lilyana di final. Tanpa bermaksud mengecilkan perjuangan Ahsan/Hendra,
perjuangan Tontowi/Lilyana sangatlah heroik. Lawan yang mereka hadapi di final,
Xu Chen/Ma Jin, bukanlah lawan sembarangan. Mereka merupakan andalan tuan rumah
yang juga unggulan pertama atau ganda campuran peringkat nomor satu di dunia. Tidak heran jika kemudian pertarungan diantara
kedua pasangan berlangsung sangat alot. Setelah berbagi kemenangan di dua set,
pertandingan harus dilakukan dengan rubber
game. Di set ketiga itulah Tontowi/Lilyana memperlihatkan semangat
perjuangan 45 sesungguhnya. Dalam kondisi diujung tanduk karena tertinggal
18-20, mereka mengerahkan seluruh kemampuannya hingga berhasil mengunci pemain
China di skor 20 untuk memaksa deuce
dan mengakhiri pertandingan dengan skor 22-20.
Prestasi kedua pasangan ganda tersebut
seakan menjadi salah satu kado terbaik menjelang peringatan HUT RI ke-68. Mereka
mengerahkan segenap daya upaya untuk memberikan kebanggaan kepada bangsa
Indonesia. Dan mereka sangat berhasil. Seluruh komponen bangsa saya yakin
bangga kepada mereka. Di tengah kejenuhan masyarakat akan berbagai gejolak di
dalam negeri seperti carut marut penyelenggaraan pilkada, kasus korupsi, dan
hal-hal negatif lainnya, prestasi anak bangsa di kancah internasional selalu menjadi
seperti oase di tengah padang pasir yang kering dan tandus, menyegarkan.
Perjuangan Tontowi/Lilyana dan
Ahsan/Hendra sangat patut untuk kita teladani. Siapapun kita, dimanapun bidang
garapan kita, kita harus senantiasa memaksimalkan segala daya juang kita untuk
turut serta dalam membawa bangsa ini terus bergerak maju.
Dari Guangzhou, negeri tirai bambu
China, para duta bangsa mengirim salam perjuangan kepada kita para anak bangsa.
Salam mereka adalah, “Apa yang akan kamu berikan untuk bangsa Indonesia di HUT
RI yang ke-68 ini?”
Tulisan ini juga dipost di : http://olahraga.kompasiana.com/raket/2013/08/12/dari-duta-bulutangkis-untuk-indonesia-583741.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar