Oleh: Mohamad Rian Ari Sandi
Sumber gambar : http://muhammadyusro.wordpress.com/2012/11/04/dr-hc-h-ahmad-heryawanlc-gubernur-jabar-yang-kaya-prestasi/
Partai Keadilan Sejahtera saat ini
tengah gencar melaksanakan pemilihan raya calon Presiden yang akan mereka usung
di Pilpres 2014 nanti. Sesuai dengan julukannya sebagai partai kader, para
kandidat yang bersaing pun berasal dari kader internal mereka sendiri. Pemira
ini sendiri akan melibatkan kurang lebih 350.000 kader PKS se-Indonesia. Beberapa
nama yang diperhitungkan sebagai kandidat kuat yaitu diantaranya adalah Anis
Matta (Presiden PKS), Hidayat Nur Wahid (Ketua Fraksi PKS di DPR), dan Ahmad
Heryawan (Gubernur Jawa Barat).
Menurut pendapat penulis pribadi,
pemira ini merupakan suatu langkah yang baik dalam dunia demokrasi Indonesia. Dengan
pemira ini harapan masyarakat Indonesia agar figur-figur yang muncul dan akan
bersaing sebagai calon Presiden merupakan figur terbaik bisa diwujudkan. Sistem
yang dianut PKS ini juga diluar tradisi lama partai-partai politik lainnya. Biasanya
pengusungan figur yang akan dijadikan sebagai calon pemimpin pusat atau pun
daerah ditentukan sepenuhnya oleh Dewan Pimpinan Pusat dengan kurang atau tanpa
memperhatikan sama sekali aspirasi kader akar rumput. Namun dengan pemilu raya
ini, PKS telah memberikan kesempatan kepada semua kadernya dari Sabang sampai
Merauke untuk memilih kader terbaik yang akan mereka usung di Pilpres 2014
nanti.
Nasib Jawa Barat?
Diantara kandidat kuat capres
internal PKS untuk Pilpres 2014 tertera nama Gubernur Jawa Barat, Ahmad
Heryawan. Tentu merupakan suatu hal yang wajar jika Aher –begitu ia akrab
disapa—menjadi salah satu kandidat kuat. Kepemimpinannya selama kurang lebih 6
tahun di Jawa Barat memang cukup baik, walaupun berbagai kekurangan pasti
selalu ada. Namun indikator sederha bahwa kepemimpinanannya cukup baik bisa
dilihat dari banyaknya penghargaan yang diterima olehnya sebagai Gubernur Jawa
Barat yang sudah mencapai 113 penghargaan (per Agustus 2013, sumber:
okezone.com). Dan bukan tidak mungkin jika ia diberikan kepercayaan sebagai
Presiden bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Namun yang menjadi pertanyaan bagi
penulis adalah, jika Ahmad Heryawan terpilih sebagai Capres internal terpilih
PKS, bagaimana nasib kepemipinannya di Jawa Barat? Tentunya akan ada beberapa
kemungkinan. Dan diantara kemungkinan-kemungkinan itu adalah Ahmad Heryawan
memilih untuk melepaskan jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat agar bisa
berkonsentrasi dalam pencapresannya. Jika itu yang terjadi, maka secara
otomatis Deddy Mizwar lah yang akan menjadi Gubernur Jawa Barat menempati
posisi Aher. Pertanyaan selanjutnya ialah, sanggupkah Deddy Mizwar melaksanakan
tugas sebagai Gubernur padahal pengalamannya dalam memimpin suatu institusi
pemerintah dan juga pengalamannya dalam memahami Jawa Barat masih seumur
jagung? Dalam kondisi seperti itulah Aher dan Partai Keadilan Sejahtera harus
berpikir panjang dan matang. Penulis sama sekali tidak bermaksud menyepelekan
kapasitas dan kapabilitas Deddy Mizwar, tetapi intinya hanya sekedar
mengingatkan, bahwa dalam pengambilan langkah politik apa pun yang berkaitan
dengan khalayak umum harus mempertimbangkan kemaslahatan secara komprehensif. Penulis
yakin para elit PKS lebih faham terhadap hal-hal seperti ini.
Pada akhirnya semoga siapapun yang
akan terpilih menjadi capres internal PKS merupakan figur terbaik tanpa harus
ada sebagian masyarakat yang dirugikan. aamiinn
Tulisan ini juga diposting di : http://politik.kompasiana.com/2013/12/02/aher-dan-pemilu-raya-pks-615877.html