Sabtu, 09 Februari 2013

Rapor Debat Kandidat Pilgub Jabar



gambar: http://www.rimanews.com/read/20121002/77106/dua-jenderal-nanan-dan-dikdik-ramaikan-pilgub-jabar

Oleh: Mohamad Rian Ari Sandi

        Beberapa saat yang lalu baru saja dilangsungkan debat kandidat cagub/cawagub Jawa barat 2013 di Metro TV. Dari penampilan lima pasangan kandidat yang ada, menurut saya belum ada satu pun yang bisa betul-betul menjadi sosok yang menjanjikan dan meyakinkan untuk memegang amanah kepemimpinan Jawa Barat untuk periode 2013-2018. Salah satu indikator yang saya catat ialah beberapa calon masih terlalu banyak bertele-tele dalam melakukan paparan program atau pun juga menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya, sedangkan substansi yang semestinya menjadi titik penekanan kurang bisa tersampaikan karena terbatasnya waktu. Kemudian dalam memberikan jawaban dari sebuah pertanyaan mengenai solusi penanganan dari sebuah permasalahan hampir semua calon memberikan jawaban normatif dan terkesan mengambang.
          Setelah hampir selama dua jam saya mengamati dengan seksama performa yang ditunjukan oleh pasangan cagub-cawagub, saya memiliki gambaran penilaian terhadap kemampuan semua calon yang saya terjemahkan ke dalam nilai angka skala antara 1-10, dimana hasilnya sebagai berikut:

1. Dikdik Mulyana AM-Cecep NS Toyib
          Pasangan ini saya beri nilai 5. Nilai merah ini saya berikan tentunya bukan tanpa alasan. Hal yang paling saya soroti adalah kemampuan berbicara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat, pakar, dan juga kandidat lainnya justru memperlihatkan bahwa seharusnya Toyib lah yang lebih layak untuk menjadi calon gubernur. Meskipun tidak bisa menjawab sempurna, namun  paling tidak Toyib mampu menjawab sesuai konteks permasalahan yang ditanyakan, berbeda dengan partnernya Dikdik yang seringkali menjawab keluar dari konteks permasalahan yang ditanyakan.

2. Irianto MS Syafiuddin-Tatang F Hakim
          Pasangan kandidat Indramayu-Tasikmalaya connection ini saya beri nilai 5,5. Pengalaman Yance dan Tatang menjadi Kepala Daerah selama dua periode memang menjadi bekal berharga mereka menghadapi pilgub ini. Sayangnya, pengalaman tersebut belum terartikulasikan secara penuh dalam performa mereka tadi. Hampir sama tapi beda dengan nomor urut satu, dimana figur cawagub lebih baik daripada figur cagubnya sendiri. Mungkin secara pengalaman Yance dan Tatang hampir sama, tetapi dalam hal ketepatan dan kecermatan memberikan jawaban ataupun memberikan pertanyaan kepada kandidat lain, Tatang lebih baik dari Yance. Yance beberapa kali bertele-tele menyampaikan hal yang tidak penting untuk disampaikan, sehingga substansi visi-misi yang semestinya ia sampaikan kepada khalayak luas, tidak bisa maksimal tersampaikan karena waktu yang disediakan banyak tersedot hal-hal tidak perlu. Catatan lainnya, ketika memberikan pertanyaan, beberapa kali Yance terkesan ingin menjatuhkan lawan politiknya. Tentu itu bukanlah hal baik.

3. Dede Yusuf ME-Lex Laksamana
          Untuk pasangan ini saya beri nilai 6,5, atau yang terbaik diantara para calon lain. Sayangnya kalau harus jujur nilai itu 95 % diberikan karena peran Dede Yusuf yang sangat dominan. Sementara Lex sejujurnya masih kurang bisa mengimbangi gaya energik Dede sebagai politikus muda. Hal itu terlihat dari cara Dede dan Lex menyampaikan paparan program atau pun menjawab pertanyaan, keduanya cukup kontradiktif. Dede selalu percaya diri, lugas, dan tegas dalam menyampaikan gagasan-gagasan, dengan gayanya tersebut tentunya cukup mampu untuk mempengaruhi psikologi pemilih. Sedangkan Lex Laksamana tidak menampakan kepercaya dirian seperti yang Dede tunjukan, dia pun masih terkesan kurang lugas dant tegas dalam memberikan paparan. Entah itu dipengaruhi faktor usia atau tidak, yang pasti itulah kenyataannya dari persepsi saya pribadi.

4. Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar
          Nilai 6 saya berikan untuk pasangan ini. Hampir sama tapi sedikit beda dengan nomor urut 3, nilai 6 ini saya berikan karena peran cagubnya yang sangat dominan ketimbang cawagub. Aher selalu tampil tenang namun tetap lugas dan tegas dalam memberikan paparan visi misi atau juga menjawab pertanyaan, bahkan sekalipun selama acara tersebut—yang saya catat—dia adalah orang yang paling sering diserang, Aher tetap tenang mengumbar senyum bersahabat tanpa terpancing untuk membalas menyerang kandidat lain. Titik lemah pasangan ini jujur saya katakan ada pada Deddy Mizwar. Tokoh idola saya di dunia entartainment ini masih perlu banyak belajar mengenai politik dan ketatanegaraan. Kekurangmengertian Deddy karena memang kurang pengalaman terlihat jelas ketika mendapat pertanyaan dari Teten Masduki. Dia malah balik bertanya mengenai kevalidan data yang dimiliki Teten berkenaan pertanyaan yang diajukan, sementara dia sendiri pun sebenarnya tidak memiliki pembanding mengenai sebuah data yang dimiliki Teten tersebut, sehingga dalam kondisi itu lah saya menganggap apa yang dilakukan Deddy dengan mempertanyakan kevalidan data merupakan sebuah bentuk pertahanan diri secara spontan karena kurang memiliki kesiapan untuk menjawab pertanyaan yang dimaksud. Dan kemudian itu diperkuat ketika akhirnya ia menyerahkan begitu saja kepada Aher untuk menjawab pertanyaan dari Teten tersebut.

5. Rieke D Pitaloka-Teten Masduki
          Kedua tokoh asal Garut ini saya beri nilai 6. Nilai plus pasangan ini terletak dari adanya keseimbangan kemampuan baik dari cagub maupun cawagubnya dalam memaparkan visi misi serta menjawab pertanyaan yang diajukan. Hanya saja minusnya Rieke beberapa kali terlihat melakukan sebuah penyerangan kepada salah satu kandidat dan terkesan ingin menjatuhkan lawan. Hal yang juga menjadi catatan saya adalah jawaban Rieke terhadap suatu permasalahan yang seringkali hanya muter-muter dalam area itu-itu saja.
         
          Itulah kira-kira pendapat dan penilaian saya terhadap semua kandidat dalam acara debat terbuka cagub-cawagub Jabar tahun 2013 ini. Semoga performa dan kapabilitas mereka sebagai calon pemimpin Jawa Barat yang baru bisa terus ditingkatkan. Karena kita sudah pasti menginginkan Jawa Barat lebih baik dari hari ini dalam berbagai bidang kehidupan.

Tulisan ini juga dipost di: http://politik.kompasiana.com/2013/02/09/rapor-debat-kandidat-pilgub-jabar-532205.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar