Intan KP
Ciri baiknya iman sesorang adalah meninggalkan perbuatan yang
sia-sia. Ciri bagusnya keadaan jiwa seseorang adalah ia tidak melakukan
perbuatan yang sia-sia. Ciri orang yang menghargai bahwa pedang waktu ada di
lehernya adalah ia meninggalkan hal yang sia-sia. Ciri orang yang cerdas adalah
ia menjauhi perkara sia-sia. Ciri orang sukses adalah ia tidak menyia-nyiakan waktunya
untuk perbuatan sia-sia. Kita hidup di negara apa? Indone…? Sia… (just quotes J)
Resah dan gelisah dalam jiwa itu disebabkan terlalu sibuknya
pikiran ini memikirkan sesuatu yang sia-sia. Tak berfaedah dan sama sekali tak
bermanfaat. Keadaan seeperti ini biasanya disebabkan oleh kurangnya aktifitas
ia terhadap kebaikan ia terlalu fokus disibukan dengan perbuatan buruk dan
melenakan. Akibatnya ruang berpikir menjadi sempit dan merasa seolah dirinyalah
yang paling menderita. Merasa dirinyalah yang paling patut mendapat perhatian
dan patut dikasihani semua orang.
Lain halnya dengan orang yang berwawasan lagi cerdas memenej
waktunya (sehingga tak ada yang sia-sia). Persoalan yang menimpanya bisa jadi
sama berat dengan orang yang tak berilmu. Namun ia akan mensikapi semua dengan
berbeda. Karena apa? Karena hatinya tenang. Ia mendapat bimbingan langsung dari Allah untuk menuju
sebuah solusi. Ia tidak risau dan tidak galau karena ia memiliki ruang berpikir
yang begitu luas, sehingga pikirannya tidak keruh dan akan selalu jernih.
Itulah orang yang berwawasan lagi pandai menjauhi kesia-siaan.
Hidup akan begini-begini saja (jalan di tempat, tak ada progress
tak ada karya) jika kebiasaan memelihara sifat malas dan menunda. Hidup akan
begitu menjenuhkan jika aktifitas tak dimaknai dan tak dihayati. Hidup akan
begitu menjengahkan jika hanya keburukan yang diperbuat. Hidup akan begitu
rumit jika terus memeikirkan soal perasaan cinta semu. Hidup akan begitu sesak
jika yang dipikirkan hanya hal negative. Kapan bisa menikmati hidup kalo
begitu?
Menikmati hidup bukan berarti foya-foya. Menikmati hidup adalah
memaknai apa yang harus kita perbuat selama hidup. Menikmati hidup juga berarti
memberi manfaat sebasar-besarnya bagi lingkungan. Itulah buah dari seorang
muslim. Iman yang lezat dan kelezatannya bisa dinikmati semua insane di muka
bumi.
Mau apa lagi kita hidup di dunia selain menikmati karunia Allah
berupa waktu luang dan kesehatan selain dengan mengisinya dengan perbuatan
mulia?
Hidup terlalu singkat jika hanya untuk memikirkan urusan perut dan
urusan pirbadi. Cobalah gunakan hidup dan usia ini abadi. Dengan cara apa?
Memberikan kontribusi berupa tulisan atau ilmu kepada orang lain. Niscaya usia
kita akan lama dan orang akan tetap mengenang meski telah wafat kita dari
dunia.
You know, why our prophet (rasulullah saw) never called ‘almarhum’
by his ummat? Karena namanya abadi atas jejaknya yang mulia di muka bumi ini.
So that, mengapa kah kita masih bisa membuang waktu hanya untuk
diri sendiri dengan memikirkan sesuatu yang tidak bermanfaat? Semisal
memikirkan pacar atau kecengan. No!
Segeralah berpikir besar and act from now!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar