Senin, 09 September 2013

MAU APA LAGI HIDUP? KALO BEGINI CARANYA


Intan KP
Ciri baiknya iman sesorang adalah meninggalkan perbuatan yang sia-sia. Ciri bagusnya keadaan jiwa seseorang adalah ia tidak melakukan perbuatan yang sia-sia. Ciri orang yang menghargai bahwa pedang waktu ada di lehernya adalah ia meninggalkan hal yang sia-sia. Ciri orang yang cerdas adalah ia menjauhi perkara sia-sia. Ciri orang sukses adalah ia tidak menyia-nyiakan waktunya untuk perbuatan sia-sia. Kita hidup di negara apa? Indone…? Sia… (just quotes J)
Resah dan gelisah dalam jiwa itu disebabkan terlalu sibuknya pikiran ini memikirkan sesuatu yang sia-sia. Tak berfaedah dan sama sekali tak bermanfaat. Keadaan seeperti ini biasanya disebabkan oleh kurangnya aktifitas ia terhadap kebaikan ia terlalu fokus disibukan dengan perbuatan buruk dan melenakan. Akibatnya ruang berpikir menjadi sempit dan merasa seolah dirinyalah yang paling menderita. Merasa dirinyalah yang paling patut mendapat perhatian dan patut dikasihani semua orang.
Lain halnya dengan orang yang berwawasan lagi cerdas memenej waktunya (sehingga tak ada yang sia-sia). Persoalan yang menimpanya bisa jadi sama berat dengan orang yang tak berilmu. Namun ia akan mensikapi semua dengan berbeda. Karena apa? Karena hatinya tenang. Ia mendapat  bimbingan langsung dari Allah untuk menuju sebuah solusi. Ia tidak risau dan tidak galau karena ia memiliki ruang berpikir yang begitu luas, sehingga pikirannya tidak keruh dan akan selalu jernih. Itulah orang yang berwawasan lagi pandai menjauhi kesia-siaan.
Hidup akan begini-begini saja (jalan di tempat, tak ada progress tak ada karya) jika kebiasaan memelihara sifat malas dan menunda. Hidup akan begitu menjenuhkan jika aktifitas tak dimaknai dan tak dihayati. Hidup akan begitu menjengahkan jika hanya keburukan yang diperbuat. Hidup akan begitu rumit jika terus memeikirkan soal perasaan cinta semu. Hidup akan begitu sesak jika yang dipikirkan hanya hal negative. Kapan bisa menikmati hidup kalo begitu?
Menikmati hidup bukan berarti foya-foya. Menikmati hidup adalah memaknai apa yang harus kita perbuat selama hidup. Menikmati hidup juga berarti memberi manfaat sebasar-besarnya bagi lingkungan. Itulah buah dari seorang muslim. Iman yang lezat dan kelezatannya bisa dinikmati semua insane di muka bumi.
Mau apa lagi kita hidup di dunia selain menikmati karunia Allah berupa waktu luang dan kesehatan selain dengan mengisinya dengan perbuatan mulia?
Hidup terlalu singkat jika hanya untuk memikirkan urusan perut dan urusan pirbadi. Cobalah gunakan hidup dan usia ini abadi. Dengan cara apa? Memberikan kontribusi berupa tulisan atau ilmu kepada orang lain. Niscaya usia kita akan lama dan orang akan tetap mengenang meski telah wafat kita dari dunia.
You know, why our prophet (rasulullah saw) never called ‘almarhum’ by his ummat? Karena namanya abadi atas jejaknya yang mulia di muka bumi ini.
So that, mengapa kah kita masih bisa membuang waktu hanya untuk diri sendiri dengan memikirkan sesuatu yang tidak bermanfaat? Semisal memikirkan pacar atau kecengan. No!
Segeralah berpikir besar and act from now! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar