Senin, 29 Juli 2013

Terimakasih, Sir Alex!




Oleh: Mohamad Rian Ari Sandi

“Sudah merasa saat ini akan datang tapi tetap saja saya terkejut dan belum bisa menerimanya. Manajer hebat dan pribadi yang luar biasa”, --Edwin Van der Sar--.
          Itulah komentar mantan penjaga gawang Manchester United tersebut tentang berita pensiuannya Sir Alex Ferguson sebagai manajer MU melalui akun twitter pribadinya. Apa yang disampaikan Edwin memang dirasakan sendiri oleh penulis pribadi sebagai salah satu penggemar Manchester United Football Club.
          Roda hidup akan terus berputar karena waktu tidak lah berhenti, walaupun untuk 0,000 sepersekian detik, sama sekali tidak akan pernah. Ketika ada pertemuan maka akan pasti datang perpisahan. Akan ada masa dimana sesuatu hal datang, tetapi pasti akan ada masa dimana hal itu pergi. Ada juga masa dimana sesuatu hal dimulai, dan pasti ada juga masa dimana sesuatu hal itu berakhir. Seperti kata band Noah dalam salah satu lagunya, Tidak Ada yang Abadi. Yang abadi hanyalah Pemilik Kehidupan.
          Tahun 1986 opa Fergie datang ke Old Trafford untuk menjadi manajer MU menggantikan Atkinson. Fergie bertemu dengan para pemain MU masa itu untuk pertama kali. Saat itulah dia memulai meniti karir hebatnya sebagai manajer The Red Devils. Namun di akhir musim nanti dia akan “pergi” meninggalkan dunia kepelatihan, berpisah dari para pemain, dan mengakhiri karir hebatnya sebagai manajer tersukses MU selama 26 tahun.
Selama 14 tahun saya menjadi penggemar united, hanya ada satu orang yang disorot kamera televisi duduk di bench United sebagai pelatih. Dari satu musim ke musim berikutnya, tetap sosok fergie lah yang berteriak, melotot, merayakan gol dan kemenangan bersama pemain. Berbeda dengan penggemar klub sepak bola lainnya. Sosok yang mereka lihat sebagai pelatih klub kesayangan mereka belum pasti orang yang sama dari satu musim ke musim berikutnya. Bahkan tidak jarang, dalam satu musim klub itu memecat dan mengangkat pelatih baru. Di sinilah saya merasakan sisi istimewa menjadi penggemar Manchester United.
Sayangnya, mulai musim depan sosok hebat itu tidak akan ada lagi di bench tim. Walaupun rasanya akan terasa aneh dan asing, para pencinta united harus membiasakan diri melihat sosok baru sebagai manajer tim kesayangannya. Ya, akan ada manajer sekaligus pelatih baru menggantikan opa fergie.
          26 tahun menangani hanya satu tim tentu merupakan suatu hal yang luar biasa. Fergie bisa menghindarkan diri dari pemecatan dengan prestasi-prestasi yang ditorehkannya. Dia pun tidak lekas jenuh dan memiliki hasrat untuk meninggalkan MU. Dia tetap setia menangani tim dan melakukan hal-hal luar biasa hingga akhir masa kepelatihannya.
          Keputusan Fergie untuk pensiun tentu membuat dunia sepakbola terhenyak. Para pemain, fans, petinggi klub, dan mantan pemain MU memang sudah meyakini akan ada masa seperti ini. Namun, ketika akhirnya saat itu datang kita tetap terkejut dan bersedih. Tak ketinggalan ikut terkejut juga seluruh pihak yang terlibat di dunia sepakbola. Dari mulai Presiden FIFA, Presiden UEFA, rekan pelatih, legenda pemain, pemain dan juga para fans lawan memberikan testimoninya melalui berbagai media. Mereka mengungkapkan rasa terkejut sekaligus rasa hormatnya kepada Sir Alex Ferguson. Bagi mereka, apa yang dilakukan Fergie selama ini merupakan pekerjaan luar biasa. Tidak hanya keluarga besar MU, melainkan dunia sepakbola harus berterimakasih atas jasa pria berkebangsaan Skotlandia tersebut karena telah memberikan warna tersendiri di dunia sepakbola.
          Waktu itu telah datang opa. Memang sudah saatnya anda berhenti di masa terbaik. MU sudah anda jadikan raja di Inggris. Para pemain sudah anda bawa menjadi para juara. Fans sudah anda puaskan dengan sederet prestasi gemilang. Semuanya lebih dari cukup. Sekarang saatnya anda menikmati hidup bersama istri, anak, dan cucu. Terimakasih, Sir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar