Oleh:
Mohamad Rian Ari Sandi
“Sudah
merasa saat ini akan datang tapi tetap saja saya terkejut dan belum bisa
menerimanya. Manajer hebat dan pribadi yang luar biasa”, --Edwin Van der Sar--.
Itulah komentar mantan penjaga gawang Manchester
United tersebut tentang berita pensiuannya Sir Alex Ferguson sebagai manajer MU
melalui akun twitter pribadinya. Apa yang disampaikan Edwin memang dirasakan
sendiri oleh penulis pribadi sebagai salah satu penggemar Manchester United
Football Club.
Roda hidup akan terus berputar karena
waktu tidak lah berhenti, walaupun untuk 0,000 sepersekian detik, sama sekali
tidak akan pernah. Ketika ada pertemuan maka akan pasti datang perpisahan. Akan
ada masa dimana sesuatu hal datang, tetapi pasti akan ada masa dimana hal itu
pergi. Ada juga masa dimana sesuatu hal dimulai, dan pasti ada juga masa dimana
sesuatu hal itu berakhir. Seperti kata band Noah dalam salah satu lagunya,
Tidak Ada yang Abadi. Yang abadi hanyalah Pemilik Kehidupan.
Tahun 1986 opa Fergie datang ke Old
Trafford untuk menjadi manajer MU menggantikan Atkinson. Fergie bertemu dengan
para pemain MU masa itu untuk pertama kali. Saat itulah dia memulai meniti
karir hebatnya sebagai manajer The Red Devils. Namun di akhir musim nanti dia
akan “pergi” meninggalkan dunia kepelatihan, berpisah dari para pemain, dan
mengakhiri karir hebatnya sebagai manajer tersukses MU selama 26 tahun.
Selama
14 tahun saya menjadi penggemar united, hanya ada satu orang yang disorot
kamera televisi duduk di bench United
sebagai pelatih. Dari satu musim ke musim berikutnya, tetap sosok fergie lah
yang berteriak, melotot, merayakan gol dan kemenangan bersama pemain. Berbeda
dengan penggemar klub sepak bola lainnya. Sosok yang mereka lihat sebagai
pelatih klub kesayangan mereka belum pasti orang yang sama dari satu musim ke
musim berikutnya. Bahkan tidak jarang, dalam satu musim klub itu memecat dan
mengangkat pelatih baru. Di sinilah saya merasakan sisi istimewa menjadi
penggemar Manchester United.
Sayangnya,
mulai musim depan sosok hebat itu tidak akan ada lagi di bench tim. Walaupun rasanya akan terasa aneh dan asing, para
pencinta united harus membiasakan diri melihat sosok baru sebagai manajer tim
kesayangannya. Ya, akan ada manajer sekaligus pelatih baru menggantikan opa
fergie.
26 tahun menangani hanya satu tim
tentu merupakan suatu hal yang luar biasa. Fergie bisa menghindarkan diri dari
pemecatan dengan prestasi-prestasi yang ditorehkannya. Dia pun tidak lekas
jenuh dan memiliki hasrat untuk meninggalkan MU. Dia tetap setia menangani tim
dan melakukan hal-hal luar biasa hingga akhir masa kepelatihannya.
Keputusan Fergie untuk pensiun tentu
membuat dunia sepakbola terhenyak. Para pemain, fans, petinggi klub, dan mantan
pemain MU memang sudah meyakini akan ada masa seperti ini. Namun, ketika
akhirnya saat itu datang kita tetap terkejut dan bersedih. Tak ketinggalan ikut
terkejut juga seluruh pihak yang terlibat di dunia sepakbola. Dari mulai
Presiden FIFA, Presiden UEFA, rekan pelatih, legenda pemain, pemain dan juga
para fans lawan memberikan testimoninya melalui berbagai media. Mereka
mengungkapkan rasa terkejut sekaligus rasa hormatnya kepada Sir Alex Ferguson.
Bagi mereka, apa yang dilakukan Fergie selama ini merupakan pekerjaan luar
biasa. Tidak hanya keluarga besar MU, melainkan dunia sepakbola harus
berterimakasih atas jasa pria berkebangsaan Skotlandia tersebut karena telah
memberikan warna tersendiri di dunia sepakbola.
Waktu itu telah datang opa. Memang
sudah saatnya anda berhenti di masa terbaik. MU sudah anda jadikan raja di
Inggris. Para pemain sudah anda bawa menjadi para juara. Fans sudah anda
puaskan dengan sederet prestasi gemilang. Semuanya lebih dari cukup. Sekarang
saatnya anda menikmati hidup bersama istri, anak, dan cucu. Terimakasih, Sir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar