Jumat, 09 Agustus 2013

Gara-gara “Ern” Suckseed



Oleh: Mohamad Rian Ari Sandi

Suka dengan artis? Tentu itu merupakan hal yang wajar. Ngobrolin artis itu bersama sobat-sobat? Tentu wajar juga. Tetapi, kalo ngobrolinnya pas lagi UAS? Itu gila bin koclak namanya. Dan itulah yang tidak sadar saya lakukan bersama tiga sobat saya di kelas PKn 2011 B FPIPS UPI (Alam Arif, Sanda) saat Ujian Akhir Semester Padat mata kuliah Metode Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosial beberapa pekan yang lalu.
            Adalah Nattasha Nauljam a.k.a Ern “Suckseed” yang membuat kami terlihat sangat “konyol” sebagai mahasiswa. Ketika UAS salah satu mata kuliah dengan tingkat kesulitan cukup tinggi dan ditambah lagi dikontrak saat semester padat (tanpa ada remedial), betul-betul sangat ceroboh kita tidak mengerjakannya dengan serius.
            Entah siapa yang memulai karena saat itu saya duduk di kursi depan. Tiba-tiba saya mendengar Arif, Sanda, Alam ngerumpi tentang kelucuan film Suckseed (kondisinya saat itu UAS dibolehkan open book dan dosen pengawas meninggalkan kelas). Bahasan semakin seru ketika titik fokus pembicaraan adalah pemeran utama wanita, Ern. Karena sangat tertarik, saya pun ikut nimbrung ngerumpi.
            Seolah tidak sadar sedang UAS, kita larut dalam membicarakan pesona Ern, baik itu paras cantiknya maupun kehebatannya dalam bermusik. Pembicaraan bahkan sampai ngalor ngidul dengan rencana kami untuk nobar film suckseed. 

             sumber gambar: http://rianidaberta.blogspot.com/2012/06/sinopsis-dan-pemain-film-suckseed.html

          Melihat kegilaan kami, beberapa teman mengingatkan agar kami segera kembali ke soal UAS. Saya sendiri aga santai karena saat itu sudah mengerjakan 75 % soal, walaupun dari tiga essay baru satu yang sudah dikerjakan.
            Peringatan dari teman-teman kami tidak cukup untuk mengalihkan keasyikan kami. Sampai akhirnya kemudia dosen pengawas masuk ke kelas dan menyuruh kami mengumpulkan lembar jawaban UAS. Sontak kami kaget. Lembar jawaban belum rampung dikerjakan. Seketika itu juga kami langsung buru-buru berdiskusi atau lebih tepatnya meminta jawaban ke teman yang lain (karena UAS tersebut dibolehkan juga “berdiskusi”).
            Pengawas beberapa kali memperingatkan agar kami segera mengumpulkan hasil lembar jawaban, untungnya ternyata tidak hanya kami yang belum, teman-teman yang lain pun sami mawon belum menyelesaikan pekerjaannya. Dan setelah berjuang dengan sangat payah ditambah dengan ancaman pengawas yang akan meninggalkan ruangan, kami pun berhasil mengumpulkannya. Walaupun sebetulnya ada satu soal essay yang belum saya selesaikan. Tapi ya sudahlah, itu salah saya sendiri.
            Namun kejadian itu ternyata tidak kami sesali. Ya, saat keluar ruangan kami justru tertawa atas kekonyolan yang sudah kami lakukan. Gara-gara Ern Suckseed, UAS kami kacau balau. Tetapi ya sudahlah, yang penting kita Hepiii..
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar