Jangan mikirin negara lain! Urusi aja negeri sendir yang masih
carut dan marut. Korupsi masih jadi hobi. Boro-boro ada waktu mikirin negara
lain, kalo udah bener barulah kita boleh ngebantu negeri orang.
Benar begitu? Tidak..tidak… Bisa jadi…Bisa jadi.. Ya..ya *Eat
Bulaga mode on* . untuk membantu orang lain tidak perlu menunggu kita ringan
dan berlimpah kemudahan, di saat sulit pun kudu bin wajib kita peduli dan
membantu orang lain. Why should I help
people other? Gini ya, ada satu quotes yang menarik, kita jangan menunggu
bahagia baru tertawa, tapi tertawalah *sebelum tertawa itu dilarang #ngaco itu
mah jargonnya warko DKI* tertawalah karena dengan tertawa kita akan bahagia. Jangan
menunggu inspirasi baru menulis, tapi menulislah, maka inspirasi akan dengan
senang hati datang. Jangan menunggu dimotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah
makan kamu akan termotivasi. Jangan menunggu kaya baru sedekah, tapi sedekahlah
maka kamu akan kaya (kaya hati, kaya jiwa, kayaaaaaaaaaaaaa).
Jika demikian, maka selaku bangsa yang tau balas budi dan tau
terimakasi, apalagi ini bangsa Indonesia yang tau etika *lah yyaa*, harusnya
peduli dengan aksi nyata membantu saudara-saudaranya di negara lain yang
kesusahan. Susah makan, susah minum, susah tidur, dan susah hidup tenang,
kenapa mesti peduli? Ketahuilah mereka yang dianiaya, mereka yang dibantai,
mereka yang dibakar hidup-hidup, mereka yang tembaki adalah saudara kita. Kalo memang
bukan saudara, ingatlah bahwasanya yang dibantai di sana adalah muslim. Kalo kamu
bukan muslim, ingatlah bahwa yang dibantai itu adalah manusia. Jika kamu tidak
peduli, maka hatimu telah membatu.
Indoensi merdeka, tahukan siapa yang pertama kali mengakui
kemerdekaan kita? Yes. Mesir, mesirlah yang pertama mengakuit itu, dan sekarang…
kemarin 17 Agustus, kita merayakan kemerdekaan? Semoaga tidak lupa pada Mesir.
(ikp)
*BERSAMBUNG*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar