Sabtu, 17 November 2012

Jangan Seperti Saya



“Jika anda sering berjanga-jaga terhadap sesuatu yang terduga, maka anda akan jarang kecewa”, mungkin kata-kata milik John Woods itu sesuai dengan apa yang sering terjadi dalam kehidupan ini, saya, anda dan nyaris semua orang hampir sering melakukan keteledoran yang akhirnya membuat kita kecewa, entah itu keadaan yang disengaja atau keadaan yang tidak kita sadari.
          Saat 2 kawan saya, Intan dan Rian menulis sesuatu yang memberikan informasi tentang masalah temporer untuk memberikan manfaat dengan gaya pandang mereka sendiri, saat ini saya hanya ingin menulis untuk sekedar berbagi cerita, tentang keteledoran yang membuat sering kita kecewa.
          Dari hal yang kecil sampai hal besar, kita sering kali dilibatkan dalam hal bodoh bernama “teledor”, saat kita melakukan kekeliruan itu tidak jarang kita sebelumnya mengetahui resiko yang kan kita kita dapatkan dari sesuatu yang kita lakukan, tapi entah kenapa kita tetap melakukannya seolah tidak akan terjadi apa-apa.
          Ini pengalaman saya tentang keteledoran yang sebenarnya saya ketahui resikonya tapi saya tetap melakukannya, entah kalian pikir ini curhat atau apapun, tapi semoga ini menjadi pelajaran untuk kita semua agar tidak melakukan hal bodoh seperti yang saya lakukan.
          Sederehana, malam itu saya pulang dari rutinitas saya dengan menggunakan sepeda motor seperti biasa, celana saya dijejali dengan dompet, camera pocket, flashdisk dan ponsel, seperempat perjalanan hujan turun perlahan dan membesar, saya hanya berpikir badan saya kuat untuk melewati hujan itu, maka perjalananpu saya lanjutkan tanpa berhenti, seluruh badan saya basah tanpa celah, terlintas dipikir saya bagaimana nasib barang-barang yang ada dicelana saya, karena celana sayapun sudah basah kuyup, tapi dengan santai saya tetap melakukan perjalanan dengan anggapan “Ah tidak akan apa-apa” hingga sampai dirumah alhasil barang-barang saya rusak dan harus masuk dapur servis.
          Setelah barang-barang itu rusak, barulah saya menyesali dan berpikir mundur “kenapa barang itu tidak saya bungkus dulu dengan plastik agar ridak kemasukan air, atau barang itu bisa saja saya simpan dibagasi”, saya pikir ini pelajaran karena tak akan ada penyesalan yang datang diawal, kita baru akan sadar bahwa kita salah saat sesuatu yang buruk akibat dari perbuatan itu telah mengahampiri kita.
          “Ini bukan artikel atau opini, ini cuman curhat”, mungkin itu yang tepikir oleh kalian sebagai pembaca, tidak masalah karean memang kenyataannya saya sedang menceritakan pengalaman dan saya hanya berharap keteledoran seperti itu tidak lagi kita lakukan, pepatah lawas tentang “sedia payung sebelum hujan memang benar”, hanya sering kita abaiakan, saya khususnya.
“Semoga tulisan ini bermanfaat, kalau tidak manfaatkanlah”, begitu kata Pidi Baiq.
(Alam Syah Pratama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar