“Jika
anda sering berjanga-jaga terhadap sesuatu yang terduga, maka anda akan jarang
kecewa”, mungkin kata-kata milik John Woods itu sesuai dengan apa yang sering
terjadi dalam kehidupan ini, saya, anda dan nyaris semua orang hampir sering
melakukan keteledoran yang akhirnya membuat kita kecewa, entah itu keadaan yang
disengaja atau keadaan yang tidak kita sadari.
Saat
2 kawan saya, Intan dan Rian menulis sesuatu yang memberikan informasi tentang
masalah temporer untuk memberikan manfaat dengan gaya pandang mereka sendiri,
saat ini saya hanya ingin menulis untuk sekedar berbagi cerita, tentang
keteledoran yang membuat sering kita kecewa.
Dari
hal yang kecil sampai hal besar, kita sering kali dilibatkan dalam hal bodoh
bernama “teledor”, saat kita melakukan kekeliruan itu tidak jarang kita
sebelumnya mengetahui resiko yang kan kita kita dapatkan dari sesuatu yang kita
lakukan, tapi entah kenapa kita tetap melakukannya seolah tidak akan terjadi
apa-apa.
Ini
pengalaman saya tentang keteledoran yang sebenarnya saya ketahui resikonya tapi
saya tetap melakukannya, entah kalian pikir ini curhat atau apapun, tapi semoga
ini menjadi pelajaran untuk kita semua agar tidak melakukan hal bodoh seperti
yang saya lakukan.
Sederehana,
malam itu saya pulang dari rutinitas saya dengan menggunakan sepeda motor
seperti biasa, celana saya dijejali dengan dompet, camera pocket, flashdisk dan
ponsel, seperempat perjalanan hujan turun perlahan dan membesar, saya hanya
berpikir badan saya kuat untuk melewati hujan itu, maka perjalananpu saya
lanjutkan tanpa berhenti, seluruh badan saya basah tanpa celah, terlintas
dipikir saya bagaimana nasib barang-barang yang ada dicelana saya, karena
celana sayapun sudah basah kuyup, tapi dengan santai saya tetap melakukan perjalanan
dengan anggapan “Ah tidak akan apa-apa” hingga sampai dirumah alhasil
barang-barang saya rusak dan harus masuk dapur servis.
Setelah
barang-barang itu rusak, barulah saya menyesali dan berpikir mundur “kenapa
barang itu tidak saya bungkus dulu dengan plastik agar ridak kemasukan air,
atau barang itu bisa saja saya simpan dibagasi”, saya pikir ini pelajaran
karena tak akan ada penyesalan yang datang diawal, kita baru akan sadar bahwa
kita salah saat sesuatu yang buruk akibat dari perbuatan itu telah mengahampiri
kita.
“Ini
bukan artikel atau opini, ini cuman curhat”, mungkin itu yang tepikir oleh
kalian sebagai pembaca, tidak masalah karean memang kenyataannya saya sedang
menceritakan pengalaman dan saya hanya berharap keteledoran seperti itu tidak
lagi kita lakukan, pepatah lawas tentang “sedia payung sebelum hujan memang
benar”, hanya sering kita abaiakan, saya khususnya.
“Semoga
tulisan ini bermanfaat, kalau tidak manfaatkanlah”, begitu kata Pidi Baiq.
(Alam
Syah Pratama)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar