Sabtu, 17 November 2012

Belajar menjadi Pemimpin Sejati



Oleh: Mohamad Rian Ari Sandi

            “Pemimpin yang baik membuat orang merasa bahwa mereka berada pada inti terdalam dari suatu hal, dan bukan di bagian yang kurang penting,” Ungkap Warren Bennis dalam 25 Ways to Win With People karangan John C Maxwell. Keberhasilan suatu organisasi baik kecil maupun besar sangat ditentukan bagaimana kerjasama dan totalitas dari seluruh anggotanya. Sebaliknya kegagalan suatu organisasi juga seringkali diakibatkan karena tidak adanya kekompakan dan totalitas dari para anggotanya. Dan untuk mewujudkan sebuah organisasi dengan team work baik dan didukung oleh totalitas dari para anggotanya diperlukan kelihaian dari pemimpin organisasi.
            Masih dalam buku yang sama, Walter Shipley di Citibank berkata,”Kami memiliki 68.000 pekerja. Dengan perusahaan sebesar ini, saya tidak ‘menjalankan bisnis’. Tugas saya adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan orang untuk saling mendukung melampaui kemampuan individual. Saya menerima kepercayaan untuk menyediakan kepemimpinan yang membawa kami ke sana, tetapi, semua dikerjakan oleh para pekerja kami.” Shipley memahami apa yang diketahui oleh para pemimpin yang berhasil: Orang perlu tahu bahwa mereka memberikan kontribusi penting dalam pencapaian sasaran. Apa yang disampaikan oleh Shelvey merupakan sebuah pembelajaran tentang bagaimana cara seseorang seharusnya memimpin. Perusahaan tersebut dia akui dikerjakan oleh seluruh pekerjanya, dan dia hanya menyediakan kepemimpinan untuk mengarahkan pekerjaan dari pekerjanya ke dalam sebuah bisnis.
            Banyak sekali hal-hal sepele yang sering luput dari pengamatan seorang pemimpin. Padahal ketika sebuah peran yang dianggap kecil dalam suatu organisasi tidak mendapatkan perhatian dan apresiasi dari seorang pemimpin, peran yang dijalankan tersebut berpotensi menimbulkan kegoncangan dalam organisasi manakala peran tersebut tidak dijalankan dengan sebaik-baiknya. Contohnya, seorang petugas penyedia minuman sedang bad mood karena sehari sebelumnya dimarahi habis-habisan oleh Direktur Perusahaan karena kesalahan sepele, kemudian ketika dia diperintahakan membuat kopi untuk tamu relasi perusahaan dia melakukannya asal-asalan sampai-sampai gula yang harusnya dimasukan ke dalam kopi tersebut tertukar dengan garam. Alhasil, tamu relasi yang sedianya menawarkan kejasama dengan keuntungan besar membatalkan niatnya tersebut karena mendapatkan sajian minuman tak mengenakkan.
            Berbeda ceritanya jika seorang pekerja yang sama dengan kesalahan yang sama diperlakukan oleh seorang direktur bijaksana. Direktur tersebut berujar, “Tidak apa-apa, tak usah terlalu dipikirkan, satu kesalahanmu ini tidak bisa menghapus kebaikan mu selama ini. Selama ini kamu sudah melakukan pekerjaanmu dengan baik sehingga saya pun bisa melakukan pekerjaan dengan baik pula. Mungkin jika tidak ada kamu saya akan kehausan atau repot bulak-balik ke pantry untuk mengambil minuman. Saya yakin besok kamu tidak akan mengulangi kesalahan ini”. Hasilnya, pekerja tersebut tentunya merasa sangat dihargai dan termotivasi untuk tidak mengulang kesalahannya dan bahkan bekerja lebih baik lagi.
            Menghargai dalam bentuk ucapan terimakasih sangatlah sederhana, namun dibalik itu menimbulkan efek luar biasa bagi orang-orang yang mendapatkannya. Apalagi jika kemudian ditambah dengan sebuah ucapan untuk meyakinkan orang-orang dalam organisasi bahwa mereka semua memiliki peran sentral dalam maju tidaknya organisasi. Organisasi akan maju jika lingkungannya bersih karena kerja petugas kebersihan, organisasi akan maju jika lingkungannya aman karena kerja petugas keamanan, organisasi akan maju jika memiliki kelengkapan administrasi karena kerja petugas bagian fotokopi dan kesekretariatan, organisasi akan maju jika memiliki citra baik di khalayak umum karena kerja petugas bagian public relations, dan seterusnya sampai ke puncak pimpinan, semuanya berperan dan bersinergi untuk memajukan organisasi. Satu peran saja tidak berfungsi dengan baik bisa mengakibatkan terganggunya peran yang lain.
            Katakanlah pada mereka, “Keberhasilan ini adalah keberhasilan anda, dia, saya, dan kita semua”. Maju mundurnya organisasi merupakan tanggungjawab setiap orang, maka paculah mereka untuk mengeluarkan seluruh kemampuan yang mereka miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar