Ketika Nagabonar menerima Pinangan
Oleh: Mohamad Rian Ari Sandi
Deddy
Mizwar! Siapa yang tidak mengenal tokoh ini? Aktor, sutradara, sekaligus
produser ini merupakan seniman dengan segudang prestasi. Kiprahnya di jagat
hiburan tanah air tidak perlu diragukan lagi. Selama ini karya-karya seni Deddy
Mizwar baik dalam bentuk sinetron ataupun film merupakan pengobat dahaga
idealisme ditengah gersangnya komersialisasi industri dunia peran yang
dilakukan secara serampangan.
Lucu tanpa mencela, mendidik tanpa
menggurui, dan mengkritisi tanpa menghakimi, merupakan ciri khas dari
karya-karyanya. Sejumlah film seperti Nagabonar (1 dan 2), Kiamat Sudah Dekat,
Alangkah Lucunya Negeri Ini, sampai yang terbaru yakni Tanah Surga...Katanya,
merupakan bukti nyata bahwa pak haji--begitu beliau akrab disapa-- mempunyai
dedikasi tinggi kepada bangsa, negara, dan Agama melalui karya-karya seni
berkualitasnya. Belum lagi sinetron-sinetron religi yang juga tetap sukses menjadi
bunglon hijau ditengah dedaunan yang
semakin menghitam, Para Pencari Tuhan merupakan contohnya.
Lalu
bagaimana jadinya jika kemudian sang jenderal Nagabonar ini terjun langsung ke
dunia politik Indonesia? Ya, 10 November kemarin yang juga bertepatan dengan
peringatan hari pahlawan beliau dideklarasikan sebagai Calon Wakil Gubernur
mendampingi cagub petahana Ahmad Heryawan di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa
Barat. Langkah beliau ke dunia politik sebetulnya bukan hal baru. Ketika
menjelang pilpres 2009 yang lalu beliau menyatakan diri siap untuk menjadi
calon presiden RI, sayangnya tidak ada partai politik yang meliriknya.
Penulis
pribadi berpendapat bahwa duet Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar merupakan
pasangan dengan kesamaan karakter. Aher kita kenal selama ini sebagai politisi
nyantri, pun dengan Deddy Mizwar yang juga dikenal sebagai sosok seniman yang
religius. Tapi jika tanyakan apakah mereka berdua cocok sebagai pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Jabar? Ah, terlalu sulit untuk dijawab. Perlu
sebuah analisis politik mendalam untuk menilai kecocokan pasangan ini.
Ada
hal menarik yang dipaparkan oleh pengamat politik dari Universitas Katolik
Parahyangan, Asep Warlan Yusuf. Di sebuah surat kabar yang terbit di Jawa Barat
dia mengatakan bahwa jika Deddy Mizwar menjadi wakil gubernur Jabar bisa jadi
karya-karya seninya tidak akan lagi bisa dinikmati oleh masyarakat. Hal itu memang ada benarnya.
Bagaimanapun ketika seseorang sudah menjadi seorang pejabat publik maka sudah
selayaknya konsentrasinya terfokus kepada urusan-urusan pemerintahan untuk
melayani masyarakat. Begitupun dengan Deddy Mizwar, jika dia dan Aher terpilih
maka dia harus mendedikasikan dirinya secara penuh untuk membangun tanah
priangan ke arah yang lebih baik. Bila itu benar-benar terjadi, maka bukan
tidak mungkin kita akan kehilangan salah satu alternatif tontonan berkualitas
yang selama ini disuguhkan oleh Dedy Mizwar, baik ketika ia berperan sebagai
aktor, sutradara, ataupun juga sebagai produser.
Namun
apapun yang terjadi nanti kepada Dedy Mizwar, semoga itulah yang terbaik
untuknya. Bila ia terpilih, semoga saja dia mampu menjadi rekan kerja yang baik
untuk Aher dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di Jawa Barat.
Tapi jika ia tidak terpilih, maka itupun bukanlah sebuah hal buruk. Mengabdi
kepada agama dan bangsa bisa dilakukan dengan cara apapun. Termasuk melalui
karya-karya film dan sinetron bernilai edukasi dan religi yang bermanfaat untuk
seluruh umat. Maju terus Jenderal Nagabonar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar