Kamis, 22 November 2012

Segunung Kekayaan Sunda



(Alam Syah Pratama)
Tong dibaca lamun teu hayang nyaho Sunda !. Sunda adalah suku bangsa memiliki karakter yang menjadi pemebeda dengan suku lain. Keunikan suku Sunda terlihat dari kebudayaan dimiliki dalam berbagai aspek, baik dari segi agama, kesenian, pekerjaan dan keunikan lainnya. Suku Sunda adalah kelompok etnis asli dari Jawa Barat yang merupakan provinsi terpadat di Indonesia, tapi tidak hanya Sunda, karena  hampir seluruh suku bangsa dari beragai etnis dan ras yang ada di Indonesia tersebar di daerah berlambang harimau ini.
Budaya Sunda adalah salah satu sumber kekayaan kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan. Sunda memiliki sistem kepercayaan, karena suku Sunda mayoritas beragama Islam, maka seluruh kehidupan masyarakat Sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan kehidupan baik yang bersifat ritual maupun sosial. Kita tahu bahwa kebanyakan masyarakat Sunda masih mempertahankan ritual-ritual seperti upacara adat, bukan hanya dalam maslaha ritual, orang Sunda menjaga keseimbangan kehidupan dengan saling tolong menolong antar sesame atau kita kenal dengan istilah gotong royong. Saat bicara masalah budaya, tentang matapenceharian atau pekerjaan orang sundapun sudah berbudaya atau turun menurun, karena pada umumnya orang Sunda bercocok tanam dan tidak suka merantau, berbeda dengan etnis lain yang suka mengadu nasib didaerah lain.
Sunda juga mempunyai beragam seni budaya yang masih berkembang dimasyarakat Sunda, seperti Pencak Silat yang awal berkembang dari daerah Cianjur, daerah yang dari dulu terkenal melestarikan budaya Sunda lewat musik Cianjuran yang diisi oleh kecapi suling, juga pencak silat itu sendiri, yang terus berkembang untuk memperkaya teknik beladiri yang ada dihampir seluruh belahan Nusantara ini.
Seni Tari Jaipongan merupakan salah satu seni kebudyaan berupa tarian yang berasal dari daerah yang sering disebut tanah Priangan ini. Jaipongan, begitu orang Sunda menyebutnya, sebenarnya bisa disebut tarian modern yang dimodifikasi dari tari khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Tari Jaipong inipun dimainkan dengan iringan music yang mempunyai cirikhas dan kenatal dengan budaya Sunda, yaitu Degung, kumpulan alat music seperti Go’ong, Kendang, Saron dan alat musik tradisional lainnya. Hentakan suara kendang yang biasanya menjadi cirikhas tari Jaipong ini sangat cocok dipadukan dengan gerakan sang penari. Tarian ini bisa dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok.
  Selain seni tari yang menjadi daya pikat, Sunda juga terkenal dengan seni tarik suaranya. Dalam kelompok music Degung biasanya ada penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan suara yang khas, yang nyaris sulit untuk ditiru oleh sembarang orang mengingat nada dan ritme-nya yang cukup rumit, penyanyi seperti ini sering kita dengar dengan sebutan Sinden.
Tidak berhenti disitu, bangsa Eropa-Amerika boleh punya boneka seperti Barbie, tapi Sunda memiliki Wayang Golek yang selalu bisa menyajikan sesuatu yang berbeda ditiap tampilannya, seyum, tawa, marah, harapan hingga hikmah bisa kita dapatkan saat menyaksikan pementasan seni boneka kayu ini. Keunikan dan kehebatan dari  wayang golek ini adalah dari sekian wayang yang dimainkan hanya ada satu orang yang menjadi Dalang dalam pementasan itu.
Selanjutnya ada alat musik Calung , alat musik dari bambu yang dimainkan dengan memukul batang (wilahan bilah) dari ruas-ruas yang tersusun menurut tangga nada atau lebih akrab disebut titi laras pentatonic (da-mi-na-ti-la). Selain Calung ada juga Angklung yang sama terbuat dari bamboo, alat musik ini deitemukan oleh Daeng Sutigna seorang Seniman asal Sunda.
Basa Sunda merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat Sunda dalam kehidupan sehari-harinya, juga sebagai pengembang kebudayaan Sunda yang beragam dan penambah kekayaan bahasa, seni dan budaya Nusantara. Serlain kosakatanya dalam berbahasa orang Sunda memiliki ancadlaer atau logat bicara yang khas, saat kita berbicara Bahasa Indonesia dengan orang Sunda kebanyakan logat khas Sunda masih terdengar kental.
Sistem kekeluargaan suku Sunda bersifat parental yang garis keturunannya ditarik dari pihak ayah dan pihak ibu secatra bersama-sama. Ayah dalam satu keluarga akan menjadi kepala keluarga. Kekerabatan atau kekeluargaan masyarakat Sunda sangat lekat, dimana untuk menunjukan ikatan biasanya ada yang disebut Pancakaki, sehingga memungkinkan orang yang baru ditemui-pun memepunyai ikatan kekeluargaan.
Sunda sebenarnya mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, mengingat kayanya kebudayaan yang dimiliki. Selain seni, budaya dan bahasa, banyak juga kuliner yang menjadi cirikhas Sunda, Peuyeum (tape), surabi, colenak, batagot, ranginang, hui cilembu (ubi), wajit, dodol, bajigur, bandrek dan lainnya yang harusnya bisa deberdayakan untuk terus lestari dan semakin berkembang.
Masyarakat Sunda yang terkenal ramah terhadap sesama masyarakat Sunda ataupun pendatang harusnya bisa membuat budaya Sunda semakin berkembang dan lebih terkenal diranah Nasional bahkan Internasional, semoga pemerintah mempunyai strategi untuk Budaya Sunda yang sarat akan kekayaan ini, agar budaya Sunda bisa lestari dan semakin berkembang sebagai Suku yang merupakan bagian dari kekayaan Nusantara.

3 komentar:

  1. saya bangga jadi orang sunda... :D

    BalasHapus
  2. Saya juga bangga sekali menjadi Urang Sunda, Pak Dudih mohon pos kan alamat blog nya, supaya bisa sharing.

    BalasHapus
  3. walah ini koq gak ketauan ada balasan ya?? nih : sutrisman.blogspot.com

    BalasHapus