Oleh: Alam S Pratama
Begitu banyak kisah didunia ini, berupa cerita rakyat, dongeng, mitos ataupun kisah hidup, dan kisah ini adalah salah satu kisah yang ada didunia yang dapat menjadi renungan untuk menjalani kehidupan.
Seorang
tukang bangunan yang sudah tua berniat untuk pensiun dari profesi yang sudah ia
geluti selama puluhan tahun.
Ia
ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak cucunya. Ia tahu ia akan
kehilangan penghasilan rutinnya namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh
istirahat. Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya.
Sang
Mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan salah satu tukang kayu
terbaiknya, ahli bangunan yang handal yang ia miliki dalam timnya. Namun ia
juga tidak bisa memaksa.
Sebagai
permintaan terakhir sebelum tukang kayu tua ini berhenti, sang mandor
memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk terakhir kalinya.
Dengan
berat hati si tukang kayu menyanggupi namun ia berkata karena ia sudah berniat
untuk pensiun maka ia akan mengerjakannya tidak dengan segenap hati.
Sang
mandor hanya tersenyum dan berkata, "Kerjakanlah dengan yang terbaik yang kamu bisa. Kamu
bebas membangun dengan semua bahan
terbaik
yang
ada."
Tukang
kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya. Ia begitu malas-malasan. Ia
asal-asalan membuat rangka bangunan, ia malas mencari, maka ia gunakan
bahan-bahan berkualitas rendah. Sayang sekali, ia memilih cara yang buruk untuk
mengakhiri karirnya.
Saat
rumah itu selesai. Sang mandor datang untuk memeriksa. Saat sang mandor
memegang daun pintu depan, ia berbalik dan berkata, "Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu!"
Betapa
terkejutnya si tukang kayu. Ia sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu
bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan
sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya, ia harus tinggal di rumah yang ia bangun
dengan asal-asalan.
Dari
kisah tersebut kita bisa mengambil hikmah, kita bayangkan rumah yang dibangun
adalah kehidupan kita, setiap gergaji yang menggesek, satiap paku yang dipukul,
setiap cat yang teroles, lakukanlah dengan segenap hati, sebab kehidupan kita
saat ini adalah akibat dari tindakan kita dimasa lalu dan, maka masa depan kita
adalah hasil dari tindakakan kita saat ini. Maka lakukan yang terbaik untuk masa depan yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar