Jumat, 28 Desember 2012

Pemahat Kehidupan












Oleh: Alam S Pratama

Begitu banyak kisah didunia ini, berupa cerita rakyat, dongeng, mitos ataupun kisah hidup, dan kisah ini adalah salah satu kisah yang ada didunia yang dapat menjadi renungan untuk menjalani kehidupan.


Seorang tukang bangunan yang sudah tua berniat untuk pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun.
Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak cucunya. Ia tahu ia akan kehilangan penghasilan rutinnya namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh istirahat. Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya.
Sang Mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan salah satu tukang kayu terbaiknya, ahli bangunan yang handal yang ia miliki dalam timnya. Namun ia juga tidak bisa memaksa.
Sebagai permintaan terakhir sebelum tukang kayu tua ini berhenti, sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk terakhir kalinya.
Dengan berat hati si tukang kayu menyanggupi namun ia berkata karena ia sudah berniat untuk pensiun maka ia akan mengerjakannya tidak dengan segenap hati.
Sang mandor hanya tersenyum dan berkata, "Kerjakanlah dengan yang terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas membangun dengan semua bahan terbaik yang ada."
Tukang kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya. Ia begitu malas-malasan. Ia asal-asalan membuat rangka bangunan, ia malas mencari, maka ia gunakan bahan-bahan berkualitas rendah. Sayang sekali, ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya.
Saat rumah itu selesai. Sang mandor datang untuk memeriksa. Saat sang mandor memegang daun pintu depan, ia berbalik dan berkata, "Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu!"
Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya, ia harus tinggal di rumah yang ia bangun dengan asal-asalan.

Dari kisah tersebut kita bisa mengambil hikmah, kita bayangkan rumah yang dibangun adalah kehidupan kita, setiap gergaji yang menggesek, satiap paku yang dipukul, setiap cat yang teroles, lakukanlah dengan segenap hati, sebab kehidupan kita saat ini adalah akibat dari tindakan kita dimasa lalu dan, maka masa depan kita adalah hasil dari tindakakan kita saat ini. Maka lakukan yang terbaik untuk masa depan yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar