Oleh: Mohamad
Rian Ari Sandi
Suatu hari di perjalanan awal
dakwahnya, Nabiyullah Muhammad memanjatkan doa kepada Allah swt. agar
memberikan hidayah keislaman kepada salah satu diantara dua sosok Umar yang
memiliki pengaruh kuat di Kota Mekah untuk lebih memperkuat dakwah Islam, dua
Umar tersebut adalah Umar bin Hisyam yang lebih kita kenal sebagai Abu Jahl dan
Umar bin Khattab. Singkat cerita Allah swt. mengabulkan permohonan Rasul, dan
Umar bin Khattab lah yang Allah pilih untuk menemani Rasul dalam mengemban misi
dakwah Rasul.
Umar
terkenal sebagai sosok yang keras dan kuat. Satu ayunan pukulannnya bisa
langsung merontokan gigi siapa saja. Dia juga seorang yang ahli dalam strategi
peperangan. Dengan segala kelebihannya tersebut tidak heran Umar menjadi sosok
yang disegani dan ditakuti di seantero Mekah. Mungkin itu jugalah alasan
Rasulullah memohon kepada Allah secara khusus untuk memberikan hidayah kepada
Umar agar dakwah beliau bisa menjadi lebih mudah. Apalagi sebelum memeluk Islam
Umar terkenal salah satu yang paling keras penentangannya kepada Rasul, tidak
sedikit umat muslim yang mendapatkan siksaan dari Umar. Namun setelah Umar
memeluk Islam, dengan kekuatan dan keberaniannya Ia selalu berada di garda
terdepan untuk melindungi Rasulullah. Ia siap mempertaruhkan jiwa dan raganya
untuk membela agama Allah dan selalu tanpa kompromi terhadap segala kebatilan
yang terjadi di hadapannya. Itulah yang kemudian membuat Rasulullah memberikan
julukan Al-Faruk kepada Umar, yang berarti
orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Itulah sekelumit gambaran tentang Umar bin Kahttab. Kalau
boleh jujur, diantara empat sahabat utama Rasulullah yakni Abu Bakar, Umar,
Usman, dan Ali, Umar lah yang paling saya idolakan dan yang paling ingin saya
teladani kepribadiannya. Tentu bukan berrmaksud mengesampingkan kepribadian
tiga sosok sahabat Rasul lainnya. Ketiganya tetap lah sosok istimewa dan luar
biasa berjasa membantu Rasulullah dalam meraih kesuksesan mendakwahkan Islam di
muka bumi. Ketiganya memiliki kelebihan akhlak masing-masing yang tentu sangat
layak atau bahkan harus dijadikan teladan oleh umat muslim selain teladan utama
dari Rasulullah. Abu Bakar terkenal dengan kedermawanan dan pahala ibadahnya
yang sulit untuk ditandingi, Usman terkenal dengan kelembutan dan sifat
pemalunya (sampai-sampai Malaikat pun malu kepadanya), dan Ali terkenal sebagai
pemuda tangguh dan keluasan ilmunya. Namun bila melihat dan merasakan kondisi
kehidupan saat ini, saya merasakan bahwa sosok kepribadian Umar yang sangat
keras juga berani dalam menegakan kebenaran dan memberantas kebatilan sebagai
kepribadian yang sangat ingin saya teladani dan sangat perlu untuk dimiliki
oleh orang-orang yang punya cita-cita menjalankan amar ma’ruf nahi munkar.
Sebelum memeluk Islam, Umar menggunakan kepribadian keras
dan kuatnya untuk membela kepentingan kelompoknya dari gangguan kelompok lain,
dan mungkin tanpa mempertimbangkan benar atau salah. Tapi setelah memeluk
Islam, Ia menggunakan kepribadian keras, kuat, dan beraninya untuk membela
agama Allah. Kerasnya Ia dilandaskan kepada perlu atau tidaknya dilakukan
menurut perintah Allah dan Rasul-Nya, sedangkan kuatnya Ia dilandaskan kepada
keyakinan bahwa tidak ada daya dan tidak ada upaya dari manusia melainkan kekuatan
hanyalah milik Allah Tuhan semesta alam, dan keberaniannya dilandaskan kepada
ketakutan kepada Allah.
Saat ini saya yakin sangat banyak orang yang memiliki
keinginan untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar dalam setiap detik
kehidupannya. Tapi keinginan itu seringkali gagal karena dilakukan dengan
terlalu lembut saat dakwah sebetulnya sedikit perlu sikap keras, gagal karena
melakukannya dengan lemah dan dikalahkan oleh kekuatan penguasa, dan juga gagal
karena mental yang terlalu ciut karena dihadapkan pada suatu kondisi
yang menakutkan. Sebaliknya banyak juga sebetulnya orang yang memiliki watak
dan sikap keras, kuat, dan berani. Hanya saja watak kerasnya digunakan untuk
melakukan kezaliman, kekuatannya dilakukan untuk melindungi kelaliman, dan
keberaniannya digerakan oleh hawa nafsu untuk menuruti bisikan syetan.
Sungguh tidaklah mudah menjadi sosok yang keras, kuat,
dan berani. Atau mungkin lebih tepatnya sangat sulit menjadi sosok keras, kuat,
dan berani, yang semuanya itu dilandaskan atas ketaatan dan ketakutan kepada
Allah swt. Tetapi justru sangatlah mudah sebetulnya untuk menjadi sosok yang
keras, kuat, dan berani, yang dilandaskan kepada kekeringan iman dan digerakan
oleh hawa nafsu syetan.
Tetapi dengan tekad dan doa kita harus yakin bahwa
siapapun bisa meneladani Umar. Apalagi jika semuanya dinginkan karena diniatkan
untuk meraih ridha Allah swt.
InsyaAllah, Allah Yang Maha Besar pemilik langit dan bumi akan
menganugerahkan watak dan sikap keras, kuat, dan berani kepada hamba-hamba
pilihan-Nya. Yang paling penting sekarang adalah bagi siapa saja yang merasa
telah punya watak atau sikap seperti Umar, agar bisa mempergunakannya di jalan
Allah. Karena orang-orang seperti anda saat ini sangat dibutuhkan untuk
menegakan dan mengembalikan kejayaan Islam di muka bumi ini. Dan bagi siapa
saja yang saat ini sedang berusaha melatih dan menempa diri, disertai doa
kepada Allah untuk meneladani Umar bin Khattab diharapkan agar tetap istiqomah
saat kepribadian Umar yang dinginkan mulai Allah tanamkan di dalam jiwa raga.
Dengan sikap keras nan
tegasnya seorang pemimpin dalam memperjuangkan kebenaran ia akan disegani
anggotanya, tentunya ia juga harus tahu kapan momen yang tepat untuk
menggunakan sikap keras dan ketegasannya itu. Sementara itu pribadi yang kuat
seorang ulama bisa mematahkan gangguan dari pihak-pihak yang mencoba mengganggu
aktivitas dakwahnya, misalnya gangguan dari preman yang sedang mabuk dengan
gagah ia hadapi karena punya ilmu bela diri yang telah ia pelajari. Dan dengan
keberanian dalam melawan kebatilan seseorang tak perlu takut untuk mengatakan
SALAH pada perbuatan kontrakejujuran dan mengatakan BENAR kepada perbuatan
memperjuangkan kejujuran, sekalipun ia dihadapkan kepada ancaman-ancaman yang
membahayakan termasuk ancaman kehilangan nyawa.
Beberapa hal tersebut
hanyalah sedikit contoh. Banyak hal lain untuk menegakan agama Allah ini yang
memerlukan sosok-sosok seperti Umar bin Khattab. Saya, anda, dan kita semua
tentu sangat ingin meneladani Umar. Menjadi sosok yang keras, kuat, dan berani
dalam menentang, melawan, dan memusnahkan segala kemungkaran dan kezaliman di
muka bumi ini, demi tegaknya agama Allah dan demi tercapainya tujuan hidup kita
di dunia ini, yakni menggapai ridha Allah swt.
Wallahualam
Tulisan ini juga diposting di http://sosbud.kompasiana.com/2012/12/29/seperti-umar-bin-khattab-519795.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar