Indra ke enam. Selalu jadi hal luar biasa buat saya. Orang yang
diberi kelebihan untuk mngetahui sesuatu di luar dirinya dan tidak lazim di
mata orang lain adalah sebuah anugerah yang harus disyukuri.
Sixth sense yang dikenal masyarakat selalu dikaitkan dengan hal
mistis. Seperti roh, kedatangan jin, bisikan mahluk halus, ilham dari leluhur,
dan lain sejenisnya. Benar atau tidak kembali pada anda pembaca yang budiman. Akan
tetapi, saat ini berbagai kajian ilmiah tentang sixth sense sudah bisa
dilogikakan. Banyak film-film Hollywood yang mengangkat tentang fenomena sixth
sense ke permukaan. Saya lupa salah satu judul filmnya apa, tapi saya tau
sinopsis ceritanya. Film yang mengangkat tema sixth sense salah satunya adalah
film Amerika, yang mengisahkan tentang seorang anak yang memiliki indra ke
enam. Anak itu bersama keluarganya (bukan bersama orang tuanya) menempati
sebuah rumah baru, dan di rumah itu dia tidak bisa hidup layaknya anak-anak
normal. Dia selalu ketakutan karena di rumah baru tersebut matanya bisa melihat
sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Seringkali dia melihat
bayangan yang menakutkan dan penampakan-penampakan wanita. Bahkan di sekolahpun
sang anak tidak bisa belajar dengan tenang karena indra keenam yang dimilikinya
mengganggu konsentrasi pikirannya. Pada akhirnya seorang psikolog membantu dia
untuk kembali menghadapi hari-harinya. Hingga di akhir cerita di mampu
menghadapi kehidupannya dengan kelebihan yang dimilikinya itu.
Di Indonesia sendiri fakta kabur tentang indra ke enam selalu
menajdi buah bibir yang tiada habisnya. Entah mengapa, masyarakat kita itu
senang sekali membicarakan hal-hal yang berbau magis. Masih ingatkan tentang
Ponari? Gara-gara dia punya batu dari petir, dia menjadi tabib cilik dan terkenal
seketika. Padahal itu semua jika di pandang dari kacamata medis dan kedokteran
sungguh tidak masuk akal. Akan tetapi kultur masyarakat yang lebih kuat mempercayai kekuatan magis mengalahkan
analisis bidang kedokteran. Jadilah dia mempunya produk bernama PONARI SWEAT
pengganti ion tubuh yang hilang, hehe. Oh ya, kembali pada indra ke enam. Tak
sedikit masyarakat kita juga yang memiliki indra ke enam dan tidak sedikit pula
yang tidak menyadari dirinya memiliki kelebihan itu. Sebenarnya saya juga belum
terlalu memahami seperti apa indra ke enam yang sebenarnya dan bagaimana
kerjanya. Mungkin ini akan menjadi kajian saya di kemudian hari.
Saya selalu respek terhadap orang yang memiliki kemampuan membaca
pikiran orang lain. Namun terkadang juga takut, karena dia bisa saja mengetahui
alur pikiran kira yang sebenranya, apalagi jika bisa membaca hati seseorang.
Namun yang menjadi pertanyaan saya adalah, mengapa seseorang bisa diberi indra
ke enam dan membaca pikiran orang lain, padahal isi hati manusia hanya Allah
saja yang tau selain dirinya sendiri?
Pertanyaan selanjutnya muncul di benak saya. Apakah ada tingkatan
sixth sense? Dan apakah sixth sense bisa dipelajari ataukah hanya diwariskan?
Saya ada sedikit kecondongan untuk mengakaji hal ini lebih dalam, mudah-mudahan
saya berlanjut untuk mengkaji fenomena sixth sense. (Intan KP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar