Minggu, 16 Desember 2012

Sederhana Sahabat













Oleh   : Pratama Syah Alam

            Ada banyak kisah, cerita atau hanya sekedar dongeng yang ada dalam kehidupan ini, tapi ada kisah yang begitu saya sukai, dan saya mendapat kisah yang sama ini dari dua orang yang berbeda yang selalu bisa menjadi inspirasi bagi saya, Anne Ahira dan Imam Besar Gerakan Panas Dalam Merdeka, Pidi Baiq.
Kisah Sederhana,
            Seorang professor berdiri di depan  kelas filsafat dan mempunyai beberapa barang di depan mejanya. Saat kelas dimulai, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mengambil sebuah toples mayones kosong yang besar dan mulai mengisi dengan bola-bola golf. Kemudian dia berkata pada para muridnya, apakah toples itu sudah penuh? Mahasiswa menyetujuinya. Kemudian professor mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke
dalam toples. Dia mengguncang dengan  ringan. Batu-batu koral masuk, mengisi tempat yang kosong di antara  bola-bola golf.
Kemudian dia bertanya pada para muridnya, Apakah toples itu sudah
penuh? Mereka setuju bahwa toples  itu sudah penuh. Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples. Tentu saja pasir itu menutup segala  sesuatunya. Profesor sekali lagi  bertanya apakah toples sudah penuh?
Para murid dengan suara bulat  berkata, "Yaa!" Profesor kemudian menyeduh dua cangkir kopi dari bawah meja dan menuangkan isinya ke dalam toples,  dan secara efektif mengisi ruangan  kosong di antara pasir. Para murid tertawa
"Sekarang," kata profesor ketika suara tawa mereda, "Saya ingin kalian memahami bahwa toples ini  mewakili kehidupanmu."
"Bola-bola golf adalah hal-hal yang penting - Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan dan teman. Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh. Batu-batu koral adalah segala hal  lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil. Pasir adalah hal-hal yang lainnya, hal-hal yang sepele, yang bersifat hiburan."
"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples,"  lanjut  profesor, "Maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu koral ataupun untuk bola-bola golf. Hal yang sama  akan terjadi dalam hidupmu. Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting buat kalian"
"Jadi, Berilah perhatian untuk hal-hal yang kritis untuk kebahagiaanmu. Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check up kesehatan.  Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam. Akan selalu ada waktu untuk membersihkan rumah, dan memperbaiki mobil atau perabotan. Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf - Hal-hal yang benar-benar penting. Atur  prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasir-nya."
Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kalau Kopi yg dituangkan tadi mewakili apa?”. Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah begitu penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat"
Kisah yang begitu sederhana tapi memiliki makna yang sangat dalam, kopi yang mewakili pentingnya persahabatan membuat saya merasa beruntung memiliki sahabat-sahabat didunia ini, kisah ini saya dedikasikan untuk sahabat saya yang sedang berulang tahun. My Bro, Mohamad Rian Ari Sandi.
Thanks for All, You’re My Best Friend.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar