Jumat, 07 Desember 2012

MEMBEDAKAN PERS YANG SEMIOTIK










Oleh: Intan KP

Semoitika adalah seni berbohong, selalu ada kepentingan yang melatari cara manusia mengungkapkan suatu fakta ke permukaan. Itu kata Umberto Eco, penulis buku Il Namo de La Rossa.
Kita juga sepertinya sering atau hmm…minimal pernah deh bersemiotik. Kalau ada kejadian yang melibatkan sodara dekat kita, kita akan memberi bumbu-bumbu dan bunga dalam penceritaan kita, sehingga sodara kita itu terkesan tak bersalah atau sebaliknya. Begitulah kira-kira semiotika. Nah ini ada contoh analisis kasus untuk membedakan pers yang semiotik. Silahkan dicermati ^_^
Contoh Kasus:
Terjadi serangan oleh pejuang kemerdekaan Palestina (sebagai balasan atas aksi pasukan Israel terdahulu yang meggusur paksa warga muslim untuk pendirian pemukiman yahudi) kepada pemukima yahudi. Tiga orang yahudi mati, sebelas terluka, dan sang penyerang juga mati. Rakyat Palestina menyelenggarakan demo besar untuk mengantar jenazah pejuang itu. Beberapa jam kemudian pasukan Israel membalas lagi dengan serangan ke kamp pengungsi Palestina, akibatnya 7 orang warga  Palestina meninggal-termasuk anak-anak dan wanita.
Pemberitaan:
Redaksi Media A
Kekerasan kembali di Timur Tengah hingga dikhawatirkan dapat mengancam proses perdamaian yang dimotori Amerika Serikat. Seorang pemuda anggota kelompok militan Palestina melakukan aksi bom bunuh diri yang menewaskan 3 pemukin sipil yahudi dan melukai belasan lainnya. Beberapa jam kemudian, pasukan Israel menggelar operasi penertiban setelah terjadi keriuhan dalam kamp pengungsi Rafah. Tujuh orang pengungsi tercatat meninggal dalam operasi ini.

Redaksi Media B
Kekerasan kembali di Timur Tengah. Kali ini pejuang Palestina menewaskan sedikitnya 3 pemukim yahudi dan melukai belasan lainnya dalam insiden dekat Rafah kemarin. Presiden Amerika, George W. Bush mengecam keras aksi ini yang disebutnya sebagai hal yang membahayakan proses perdamaian di Timur Tengah. Beberapa jam kemudian pasukan Israel dengan dukungan helicopter tempur dan kendaraan lapis baja melakukan pembersihan terhadap kamp pengungsi Rafah yang diduga menjado markas geriliyawan Palestina. 7 orang tewas dalam operasi militer ini.

Redaksi Media C
Seorang pejuang Palestina berhasil menewaskan 3 penjajah yahudi dan melukai 11 lainnya dalam sebuah serangan bom syahid di dekat Rafah kemarin. Beberapa jam kemudian, pasukan Israel dengan dukungan helikopter Apache dan kendaraan lapis baja menyerbu kamp pengungsi Rafah dan membunuh 7 orang wanita dan anak-anak. Tindakan brutal ini tak pelak mengundang kecaman dunia.
Sudah bisa membedakan pers mana yang parah, membela umat Islam, dan mana yang netral?

2 komentar:

  1. kita belajar untuk menjadi insan pers yang benar, semoga kita bisa. (alam)

    BalasHapus