17.09
di tanggal 13 Januari 2012, hujan sedang turun gelisah.
“Mas ga usah pake keresek”
gambar: http://akuinginhijau.org/2008/01/05/geng-anti-kresek-dari-yogyakarta/
“Oh silahkan, tapi ini struk
pembeliannya?”
“Saya bawa aja mas”,
Setelah
transaksi selesai anak yang diketahui hanya mengenal 25 huruf alfabet tersebut
beranjak keluar meninggalkan toko, dan tepat di gerbang keluar dia memasukan
dua buku hasil “buruannya” ke dalam tas. Seorang security yang melihat sosok
mencurigakan memasukan dua buku tanpa kantong keresek berlabel gramedia sontak
menjadi curiga dan dengan sigap langsung menodongkan pertanyaan kepada orang
tersebut.
“Bisa lihat struknya pak?”
Meskipun sempat kaget ditodong
pertanyaan oleh security, anak tersebut
dengan cepat mampu mengendalikan diri karena sadar apa yang sedang terjadi.
“ada pak, tadi saya ga (mau) pake
plastik” orang tersebut mengambil struk dari dompetnya dan menyerahkan kepada
security tadi.
“oh iya silahkan pak”
Setelah menerima struk pembayaran
kembali, orang itu -yang sebetulnya merasa belum saatnya dipanggil pak-
beranjak menuju musholla diiringi senyum dan gelengan kepala, dalam hati dia
berujar, “urang dituduh maling, padahal
hayang hemat keresek, hada ada saja”.
Itulah
cerita nyata yang orang itu sebetulnya adalah saya.hihi. itu terjadi beberapa
saat yang lalu saat saya berkunjung ke toko buku Gramedia di Jl.Merdeka,
Bandung. Sebuah pengalaman yang semoga saja tidak menimpa orang-orang yang
sedang berniat baik mengampanyekan penghematan kantong keresek sebagai salah
satu upaya untuk lebih menjaga keseimbangan alam.
Beli tahu ke emangnya anak cepot
Wayang golek tak mau menikmati
Jangan ragu jangan repot
Hemat keresek tanda cinta bumi
(Mohamad Rian Ari Sandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar