Oleh: Mohamad Rian Ari Sandi
gambar: http://pilkadadki2012.com/berita-terbaru/aliansi-masyarakat-jakarta-ajak-warga-tidak-golput.html
Tahun
2008 yang lalu saat pilgub jabar pertama yang langsung melibatkan rakyat
digelar, saya masih duduk di kelas 3 SMP. Tentunya waktu itu saya hanya bisa
mengamati gelaran pemilihan gubernur dan wakil gubernur tanpa bisa ikut serta
dalam memberikan suara karena belum memenuhi persyaratan sebagai pemilih sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Lima tahun berlalu saat
kepemimpinan HADE akan segera berakhir dan proses pergantian kepemimpinan akan
kembali digelar, saya sudah menjadi mahasiswa dan terdaftar sebagai pemilih
tetap untuk bisa menyalurkan hak pilih saya pada pilgub jabar 24 Februari 2013
nanti. Inilah untuk pertama kalinya sebagai salah satu warga negara Indonesia
saya akan menyalurkan hak pilih dalam sebuah pesta demokrasi. Tentunya saya
tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini dan sudah bertekad untuk memberikan
suara pada hari H pemilihan kepada salah satu pasangan calon yang saya
kehendaki untuk memimpin Jawa Barat lima tahun kedepan, alias tidak golput.
Saya tentu bukanlah satu-satunya
orang yang akan mendapatkan pengalaman pertama memberikan hak pilih dalam
sebuah pesta demokrasi saat pilgub jabar nanti. Menurut catatan KPU, dari total
Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sudah disahkan yakni sekitar 32 juta pemilih,
19 %nya merupakan para pemilih pemula. Jumlah tersebut pastinya bukanlah jumlah
yang sedikit. Artinya para pemilih pemula tersebut punya andil besar dalam
menentukan nasib Jawa Barat lima tahun yang akan datang.
Hanya saja persoalannya sekarang, akankah para
pemilih pemula tersebut menyalurkan hak pilihnya pada tanggal 24 Februari
nanti? Saya sama sekali tidak bermaksud untuk pesimis. Namun ditengah suasana
politik Indonesia --yang terpaksa saya sebutkan-- masih dalam kondisi carut
marut, sedikit banyak telah membuat sebagian masyarakat kecewa dan enggan untuk
berpartisipasi saat pemilihan umum, termasuk juga para pemilih pemula yang
notabene ada dalam usia remaja. Sederhananya kita bisa lihat bagaimana persepsi
para remaja terhadap politik dari profil mereka di akun jejaring sosial
facebook. Kebanyakan dari mereka menunjukan persepsi negatif terhadap politik
seperti sikap acuh/tidak mau tahu dan tidak mau peduli, kecewa, dan juga
pesimis.
Walaupun begitu tentunya kita
berharap para pemilih pemula di Jawa Barat bisa menyalurkan hak pilihnya dengan
cerdas. Karena setiap satu suara yang kita miliki akan menentukan nasib Jawa
Barat dalam lima tahun yang akan datang. Sangat disayangkan jika ada dari para
pemilih tetap yang sudah terdaftar tidak menggunakan hak pilihnya alias golput.
Meskipun golput merupakah hak politik bagi setiap orang dan tidak bisa serta
merta disalahkan, bagi saya mereka tetaplah orang-orang yang kurang
bertanggungjawab. Kita mesti membuka mata bahwa para petugas KPUD Jawa Barat
selama ini sudah bekerja dengan susah payah berkeliling dari rumah ke rumah di
seluruh wilayah Jawa Barat yang sedemikian luas, untuk melakukan pendataan
kepada masyarakat yang memenuhi kriteria sebagai pemilih dalam pilgub nanti.
Tugas mereka pun sudah pasti didanai juga oleh uang negara yang jumlahnya
tidaklah sedikit. Maka dari itu sangat disayangkan jika kerja keras para
petugas KPU dan dana besar yang sudah dikeluarkan untuk menjamin hak setiap
orang pemilih disia-siakan begitu saja, karena hak pilih tersebut tidak
digunakan ketika pilgub nanti digelar, apalagi jika alasannya sepele dan tidak
rasional.
Untuk itulah bagi teman-teman
para pemilih pemula, saya menghimbau agar pada tanggal 24 Februari 2013 nanti
mendatangi TPS dan memilih dengan cerdas. Bahkan alangkah lebih baik lagi jika
dari saat ini para pemilih pemula mulai mengenal dengan baik para pasangan
calon gubernur dan wakil gubernur agar tidak salah memilih, dan juga ikut turut
serta dalam mengawal setiap tahapan pilgub jabar supaya tetap berjalan
sebagaimana mestinya. Terakhir, saya berharap siapapun yang nantinya terpilih
sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat periode 2013-2018 bisa
menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Karena jika pemimpin terpilih nanti
kinerjanya mengecewakan atau tersandung kasus hukum apalagi korupsi, bukan
tidak mungkin para pemilih pemula yang di pilgub ini sudah memiliki semangat
untuk turut serta dalam menyalurkan hak pilih, dalam proses pemilihan umum
selanjutnya menjadi trauma dan memilih untuk golput karena merasa sudah
dikecewakan. Semoga saja hal itu tidak terjadi, aminn.
Tulisan ini dimuat juga di : http://politik.kompasiana.com/2013/01/29/pemilih-pemula-say-no-to-golput--528984.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar