Hari ini ada seorang teman yang kehilangan barang yang cukup
berrharga. Sebuah headset. Headset itu ia gunakan untuk mendengarkan musik dan
belajar bahasa, bahasa apa saja. Namun, takdir berkata hari ini, 11 januari
2013 ia harus kehilangan benda itu. Hmmm, malanganya nasibmu sobat.
Jadi begini ceritanya, tadi siang itu ia bersama dua orang
temannya pergi membeli makanan di sekitar kampus. Saat ia akan membayar makanan
yang sudah dibeli, mungkin tanpa ia sadari dompet kecil beserta headsetnya
tertarik keluar tas, sehingga jatuh. Ia tak sadar dompet kecil dan headsetnya
itu jatuh. Baru kemudian setelah berada di University Center, jauh dari tempat
ia membeli makanan, ia akan mengambil headset, ternyata tidak ditemukan.
Barangkali menyempil di bagian tas tertentu, tapi setelah diobrak-abrik tetap
tidak ada. Ia baru sadar lagi, bahwa tadi saat ia akan membayar makanan ia
merasa ada suara terjatuh namun tidak ia hiraukan. Padahal itu barangkali
adalah dompet kecil dan headsetnya.
Intinya headsetnya hilang aja. Sudah dicari tidak ditemukan juga,
padahal itu salah satu benda berharga kesayangan.
***
Hikmah:
Sebenarnya ia sedari dulu kurang memanfaatka headsetnya sebaik
mungkin. Sering dibawa, tapi tidak digunakan untuk kebermanfaatan dirinya.
Saat dia sudah ada niat baik untuk menggunakan headset itu, eh
headsetnya malah hilang. Tau tidak untuk apa dia menggunakan headset itu
sebelum hilang pada akhirnya? Untuk belajar bahasa Inggris alias menambah
vocab.
Telat sih, kenapa ga dari dulu memanfaatkan headset untuk belajar,
jadinya sehari sebelum hilang baru ada niat baik, pas mau terealisasi malah
loooooosss.
Intinya, suatu niat baik jangan ditunda-tunda. Jangan sampai
kenikmatan membuai sehingga melupakan rasa bersyukur. Jangan sampai Allah
menegur dengan cara yang keras lagi menyakitkan karena kelalaian sendiri.
Jangan tunggu diuji baru sadar, tapi sadarlah sebelum cobaan itu datang. Keep
calm and don’t berhenti bekrkarya. Ok okkkkke. J (IKP 18)
Turut berduka sama headsetnya.
BalasHapus