Selasa, 29 Januari 2013

“Jangan Malas seperti Orang Jepang"!




Oleh: Mohamad Rian Ari Sandi
gambar: http://japanohjapan.wordpress.com/2012/08/01/langkah-pertama-untuk-menguasai-jepang/
 
            Judul di atas pasti membuat kita semua yang membaca terheran-heran. Kita bisa saja menebak bahwa orang yang berkata seperti itu adalah orang yang tidak tahu betul bagaimana karakteristik orang Jepang. Atau bisa juga kita menebak bahwa orang itu adalah orang yang punya sentimen tertentu kepada orang Jepang.
            Yang sebenarnya adalah kalimat ini merupakan sebuah kalimat motivasi yang diucapkan oleh orang-orang Kore Selatan. Tujuannya tidak lain adalah agar mereka dapat melebihi apa yang sudah dicapai oleh negara Jepang dalam berbagai bidang. Hasilnya sudah mulai bisa kita lihat. Beberapa produk Korea Selatan mampu menjadi produk unggulan melebihi produk buatan Jepang. Setidaknya itulah cerita yang dipaparkan oleh salah satu Dosen penulis di kampus ketika beliau berbincang dengan rekannya dari Korea Selatan.
            Kita semua tahu betul bagaimana etos kerja orang Jepang. Sangat jauh untuk dikatakan sebagai orang malas. Salah satunya dapat kita lihat dari bagaimana cara orang Jepang berjalan kaki. Mereka sangat gesit, seakan tidak ingin membiarkan waktu terbuang percuma. Bagaimana dengan kita orang Indonesia? Ah, masing-masing pasti sudah punya jawabannya.
            Patut kita teladani bagaimana etos kerja orang Jepang. Tapi sangat lebih patut untuk diteladani lagi adalah bagaimana cara orang Korea Selatan dalam membangun mindset motivasi untuk bangkit dari keterpurukan dan mengalahkan negara Jepang dengan segala kesuksesannya. Kalimat “Jangan Malas seperti Orang Jepang” jika dihubungkan dengan realitas yang ada, makna yang bisa diambil adalah bahwa bangsa Jepang dengan segala etos kerja luar biasa sehingga menghasilkan kesuksesan masih dikatakan sebagai bangsa yang malas, maka jika kita ingin mendapatkan kesuksesan yang melebihi bangsa Jepang adalah dengan melaksanakan etos kerja yang melebihi etos kerja bangsa Jepang. Ungkapan tersebut juga menimbulkan efek sense of Optimism kepada setiap orang.
            Going The Extra Miles, melebihkan usaha dari rata-rata yang dilakukan orang! Begitu yang dikatakan oleh Ahmad Fuadi dalam novelnya Negeri 5 Menara. Ungkapan tersebut memiliki relevansi dengan kalimat “Jangan Malas seperti Orang jepang”. Melebihkan usaha dari rata-rata orang lain memiliki makna bahwa kita harus melakukan sebuah pekerjaan melebihi batas rata-rata yang biasa dilakukan orang lain. Tentu melebihkan usaha disini konteksnya dalam hal kebaikan, bukan keburukan. Jika rata-rata orang belajar 2 jam dalam sehari, maka kita harus belajar 2 setengah jam, itulah salah satu contohnya. Hasilnya jelas akan berbeda.
            Dua ungkapan di atas bisa dijadikan pijakan untuk bangsa Indonesia agar bisa bangkit dari keterpurukan. Optimis bahwa kita bisa bangkit dan sukses melebihi bangsa Jepang, China, ataupun Amerika. Dan memiliki semangat tinggi untuk berusaha dan bekerja melebihi etos kerja bangsa-bangsa sukses. Jika mereka sudah bangun pukul 5 pagi, mulai besok kita harus bangun pukul 04.30 pagi. Jika mereka mampu menekan angka korupsi sampai 30 %, kita harus bisa menekan angka korupsi sampai 50 % untuk tahun depan. Dan jika mereka sudah mampu menghidupi bangsanya sendiri tanpa meminjam, kedepannya kita harus bisa menghidupi bangsa sendiri sekaligus memberikan  bantuan kepada bangsa-bangsa lain yang kesulitan.
            Kita harus yakin bahwa kita bisa. Karena pada dasarnya semua orang ataupun semua bangsa diberikan potensi yang sama oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tapi yang membedakan hasilnya kemudian adalah usaha dari setiap orang ataupun setiap bangsa dalam mengeksploitasi potensi-potensi yang dimiliki. Saya bisa, anda bisa, mereka bisa, dan kita semua pasti bisa untuk Indonesia yang lebih baik!

Tulisan ini juga diposting di: http://sosbud.kompasiana.com/2013/01/30/jangan-malas-seperti-orang-jepang-529227.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar