Oleh: Mohamad Rian Ari Sandi
“Aku sayang sama kamu, kamu mau ga
jadi pacar aku?” Kita semua kita tahu betul apa tujuan dari
diucapkannya kalimat ini. Kalimat tersebut diucapkan tidak lain untuk
menyatakan perasaan kepada seseorang lawan jenis yang dicintai dan
hendak dijadikan kekasih. Tetapi pernahkah anda mendengar atau
mendapatkan seseorang mengucapkan kalimat seperti ini, “Aku sayang sama
kamu, kamu mau ga jadi sahabat aku?”, saya sama sekali belum pernah
mendengar ada orang yang mengucapkan atau pun menuliskan kalimat seperti
itu dengan tujuan untuk meminta seseorang menjadi sahabatnya.
Pacaran atau sebuah hubungan menjalin kasih antara dua orang lawan jenis
(tapi di zaman edan sekarang ini bisa juga sesama jenis) tanpa sebuah
ikatan pernikahan adalah perilaku yang saat ini sangat banyak dilakukan
oleh manusia, terutama remaja. Sementara itu persahabatan kalau boleh
saya mendefinisikan adalah sebuah hubungan yang sangat dekat diantara
dua orang manusia atau lebih karena adanya sebuah kesamaan atau
keterikatan secara prinsip, emosional, dan juga sosial. Sebetulnya
sangat sulit untuk mencari kalimat yang tepat untuk memberikan definisi
tentang persahabatan, tapi untuk sekedar memberikan gambaran saya rasa
tidak ada salahnya bereksperimen sejenak.
Manakah diantara dua
hubungan tersebut yang akan kita pilih? Pacaran atau persahabatan? Pasti
jawaban setiap orang berbeda-beda. Tapi kemungkinan terbesarnya saya
rasa jawabannya hanya ada dua. Pertama memilih persahabatan dan yang
kedua memilih keduanya secara bersamaan, persahabatan sekaligus pacaran.
Tetapi yang sangat tidak mungkin adalah seseorang tidak memilih
kedua-duanya atau lebih tepatnya tidak memilih persahabatan. Setiap
manusia yang hidup normal di bumi ini pasti punya hubungan persahabatan
dengan seorang atau beberapa temannya. Hanya mungkin keintiman
persahabatan tersebut berbeda-beda, ada yang sangat dekat dan ada juga
yang biasa-biasa saja.
Ada sebuah anekdot yang menggambarkan
perbedaan mencolok diantara kedua jenis hubungan tersebut yang sangat
familiar diucapkan oleh banyak orang. Anekdotnya ialah “Pacar akan
sangat mungkin menjadi mantan pacar, tetapi sahabat tidak akan pernah
menjadi mantan sahabat”. Apa artinya? Hubungan pacaran sangat mungkin
sekali berakhir di tengah jalan, sedangkan hubungan persahabatan sangat
jarang sekali ada yang berakhir begitu saja, walaupun kita tidak bisa
menutup mata bahwa ada juga persahabatan yang berakhir karena disebabkan
oleh berbagai faktor, terutama jika penyebabnya adalah perbedaan
prinsip hidup. Meskipun sebenarnya saya yakin, persahabatan tersebut
sejatinya tidak lah berkahir, hanya “keintimannya” saja yang berkurang
atau hanya menjadi teman biasa. Tetapi rasanya semua akan setuju bahwa
menjalin persahabatan kedudukannya jauh lebih baik dibandingkan menjalin
hubungan pacaran, baik itu dilihat dari sudut pandang agama, emosional,
dan juga sosial. Sampai pada akhirnya saya berani mengambil kesimpulan
bahwa pacaran adalah hal negatif dan persahabatan adalah hal positif.
Butuh penjelasan panjang jika kita ingin membandingkan sisi positif
atau negatif diantara hubungan pacaran dan persahabatan, namun di
tulisan ini saya hanya akan membahas tentang sedikit hal saja yang
sangat membedakan antara pacaran dan persahabatan. Apa hal itu? Mari
baca kembali paragraf awal tulisan saya. Dalam hubungan pacaran akan
selalu ada sebuah proses untuk memulai yang biasanya anak muda
mengistilahkannya dengan kata nembak, cara dan tempatnya bisa
bermacam-macam. Ada yang membuat puisi sekaligus membacakannya,
memberikan setangkai bunga, dinner dengan suasana romantis, dan masih
banyak lagi.
Tetapi bagaimana hubungan persahabatan dimulai?
Sepanjang ingatan saya mempunyai banyak sahabat dari sejak kecil, SD,
SMP, SMA dan sampai sekarang seperti Agus Muharam, Deden Salimudin,
Ahmad Sajidin, Kodir Irawan, Fernando, Cindy Ayu, Brenda Citra, Gerry
Lazuardi, Reza Pratama, Hilman Ferdiana, Mohammad Iqbal, Gani Aditya,
Tifani P Ferdina, Facfi Frastika, Sanda Nuryandi, Sity Zakia, Cahya
Rudiyat, Arif Rahman, Ari Aryanto, Diaz Adi, Agung Tesa, Andi Koswara,
Silvia Rahmelia, Syelvia Shofyanti, Pramesti Muninggar, Surya Admadi,
Nursanda Rizki, Intan Kusuma, Sarah Indah, Indra Gautama, Kang Asep,
Kang Faishal, Kang Aries, Kang Ra Is, Kang Riza dan lainnya, saya tidak
pernah merasa ada sebuah proses atau semacam ikrar bersama bahwa saya,
anda, dan kita semua mulai hari ini dan juga detik ini, memulai
persahabatan. Begitupun juga persahabatan dengan dua sahabat terbaik
saya, dua orang anak manusia yang saya merasa sangat beruntung bisa
mengenal dan selalu dekat dengan mereka yaitu Retno Putri Anggraeni dan
Alam Syah Pratama, persahabatan kami yang Retno bilang seperti kepompong
dan memegang sebuah perjanjian “Tidak ada Dusta diantara Kita”, sama
sekali tidak pernah ada proses untuk “Memulai Bersahabat”. Artinya,
sebuah jalinan tali persahabatan pada umumnya tidak pernah DIMULAI,
tetapi justru terjadi dengan sendirinya. Berbeda dengan hubungan pacaran
dimana ada proses DIMULAI yakni ketika dua insan saling menyatakan
perasaan cinta atau sayang, persahabatan sama sekali tidak ada hal
seperti itu. Semuanya terjadi dengan sendirinya. Bukan berarti tidak ada
perasaan saling menyayangi, hal itu jelas ada atau pasti ada, tetapi
orang-orang yang bersahabat mengungkapkan kasih sayangnya dengan cara
lain. Mereka menjadi motivator ulung ketika kita sedang rubuh, membantu
mencari solusi ketika kita sedang buntu, ikut merayakan kemenangan
ketika kita menjadi pemenang, dan saling mengerti ketika riak konflik
datang menghampiri, itulah sedikit dari banyak cara para sahabat-sahabat
sejati mengungkapkan rasa kasih sayangnya.
Seperti prosesnya
yang selalu DIMULAI, di dalam pacaran selalu ada tanggal hari jadi untuk
diperingati dan dirayakan setiap tahun dengan berbagai cara, itu pun
jika hubungannya tidak berakhir dengan cepat. Juga seperti prosesnya
yang selalu DIMULAI, hubungan pacaran sangat mungkin dan sangat sering
BERAKHIR. Dan ketika berakhir, prosesnya biasanya menyakitkan hati,
entah itu salah di satu pihak ataupun kedua belah pihak. Sementara
persahabatan, seperti prosesnya yang tidak DIMULAI, tidak ada perayaan
untuk memperingati hari jadi mereka bersahabat, bagi mereka setiap hari
adalah perayaan untuk selalu bersama-sama menjalani hari untuk terus
memaknai kehidupan. Dan juga seperti prosesnya yang tidak DIMULAI,
persahabatan TIDAK AKAN PERNAH BERAKHIR.
Untuk kalian
sahabat-sahabat yang tidak akan pernah menjadi mantan sahabat,
terimakasih telah mewarnai hidup saya dan membantu saya untuk terus
menjadi pribadi yang lebih baik dalam mencapai tujuan hidup. Semoga
kebersamaan kita akan tetap abadi, tidak hanya sampai mati, tapi juga
ketika kita dihidupkan kembali di akhirat nanti. Aminn ya rabb.
Tulisan
ini juga dimuat di
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/01/01/persahabatan-tidak-pernah-dimulai-dan-tidak-akan-pernah-berakhir-520553.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar